Di luar organisasi kepemudaan, Kanita juga memiliki rekam jejak politik yang mengesankan.
Pada Pilpres tahun ini, ia menjadi salah satu tokoh kunci dalam pemenangan pasangan Prabowo-Gibran di Sulawesi Selatan.
Sebagai Koordinator Pemenangan Prabowo-Gibran di Sulsel, ia masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) dan berperan besar dalam meraih kemenangan 57 persen suara di Sulsel, termasuk 69.013 suara di Bantaeng.
Darah Politik dari Sang Ayah
Kanita Kahfi tidak bisa lepas dari pengaruh ayahnya, Ashabul Kahfi, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI.
Sebagai politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ashabul Kahfi telah menorehkan karir politik yang gemilang, termasuk sebagai satu-satunya orang Bantaeng yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi di DPR RI.
Cucu dari Kiai Berkarismatik
Selain itu, Kanita juga adalah cucu dari KH Djamaluddin Amin, seorang kiai berkarisma dari Sulawesi Selatan yang turut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah tersebut.
Meski terjun ke dunia politik, KH Djamaluddin tetap konsisten dalam dakwah dan pendidikan, yang menjadi inspirasi bagi Kanita dalam melanjutkan perjuangannya.
Alumni Unhas dan UII Yogyakarta
Kanita Kahfi telah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang magister.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) dan kemudian melanjutkan studi magister di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Selain itu, Kanita juga menjabat sebagai salah satu komisaris di Perusda Agribisnis Provinsi Sulawesi Selatan dan tenaga ahli Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel.
Dengan latar belakang yang kuat di bidang organisasi, politik, dan pendidikan, Kanita Kahfi siap membawa perubahan bagi Bantaeng jika diberikan amanah nanti.(*)