Ribuan kader PDIP yang hadir pun riuh. Selain meneriakkan nama Edy, mereka juga meneriakkan kalimat melawan dinasti politik.
Beberapa dari kader Repdem Sumut yang merupakan sayap PDIP juga tampak membawa baliho bertuliskan, solid bergerak melawan menantu.
Mereka juga menyanyikan yel yel lawan politik dinasti.
"Lawan lawan dinasti, lawan dinasti sekarang juga," teriak kader PDIP.
Edy yang resmi mendapatkan dukungan PDIP pun menyampaikan rasa syukurnya.
"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih, kita bersatu, bersatu padu untuk menegakkan demokrasi di negara yang kita cintai ini," kata Edy Rahmayadi.
Edy kemudian cerita jika dia sejak awal tidak diperbolehkan keluar dari mobil saat apel Satgas PDIP dimulai. Namun setelah ini, Edy mengaku akan terus muncul bersama PDIP untuk memperjuangkan hal diyakini.
"Dari tadi saya dikurung di mobil, AC, saya kedinginan, tapi mau keluar dilarang. Tapi hari ini saya tidak ada istilah saya harus dikurung, saya akan muncul bersama-sama PDIP untuk memperjuangkan kebangsaan yang kita cintai ini," ucapnya.
Mantan Gubsu ini mengaku akan menegakkan kebenaran seperti yang dilakukan para pendahulu. Termasuk akan memutuskan hal-hal yang tidak pantas di bangsa ini
"Bersama PDIP saya akan menegakkan suatu kebenaran, dengan partai besar ini saya akan bersama-sama menegakkan apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu kita. Saya tak pandai berkata, kita wujudkan, kita putus kegiatan-kegiatan yang tidak pantas di bangsa ini," sebutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com