Masih Ingat

Ingat Warga Ilan Batu Uru Luwu Viral Komunikasi Pakai HT? Jelang HUT ke-79 RI Sudah Bisa Internetan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan akhirnya merasakan internet setelah bertahun-tahun berkomunikasi mengandalkan handy talky.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Masih ingat warga Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral belum pernah rasakan jaringan seluler memadai?

Untuk berkomunikasi, warga Desa Ilan Batu Uru hanya mengandalkan pesawat radio handy talky (HT)

Hal itu sudah dirasakan warga selama bertahun-tahun, sebab jaringan seluler belum masuk ke wilayahnya.

Jelang HUT ke-79 Indonesia, warga setempat sudah bisa menikmati internet.

Itu setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan akses internet kepada warga.

Kini, berbagai kalangan telah memanfaatkan akses komunikasi jaringan internet  termasuk pelajar dan guru.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Satap Paranta Walenrang Barat, Usman berterima kasih kepada semua elemen yang telah membantu sehingga akses jaringan internet telah terjangkau.“Kami sangat berterima kasih atas adanya jaringan internet karena selama ini betul-betul kami sangat kesusahan dalam menghadapi pembelajaran maupun evaluasi yang berbasis internet,” kata Usman saat dikonfirmasi, Kamis (15/8/2024).

Kata Usman, terjangkaunya jaringan internet di SMP Satap Paranta yang masuk dalam kategori terpencil akan memudahkan kinerja guru dan siswa.

“Dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK, jadi kami sangat berterima kasih kepada bapak Menteri Kominfo, Bakti Kominfo, media kompas dan semua pihak yang telah membantu hingga jaringan internet ini bisa sampai ke sekolah kami,” jelasnya.

Baca juga: Potret 79 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Kole Luwu Masih Ditandu ke Puskesmas Gegara Jalan Rusak

Dirinya menambahkan, selama ini proses belajar mengajar serta Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sangat sulit dilaksanakan.

“Kami hanya lakukan secara offline, jadi tugas-tugas diprint dulu baru diberikan ke siswa padahal yang sebenarnya itu lebih memudahkan kalau secara online karena langsung direkap nilainya dan sebagainya. Jadi dengan adanya ini harapan kami kedepan sangat memudahkan karena dulu kami kalau melaksanakan ANBK harus turun ke bawah dan itu butuh biaya besar dan waktu, belum lagi keamanan anak-anak,” bebernya.

Untuk melaksanakan ANBK, sambung Usman, dirinya bahkan harus memutar hingga ke Kabupaten Toraja untuk mendapat jaringan internet yang stabil.

“Pengalaman paling pahit tanpa jaringan saat akan digelar ANBK dan itu bersamaan dengan kejadian longsor di jalan, sehingga kami ke Toraja Utara dulu kemudian ke Batu Sitanduk Kecamatan Walenrang, waktunya ke arah Toraja itu waktunya hampir sehari, jadi kami juga harus menginap di Walenrang waktu itu, dan ini kesan paling dalam yang pernah kami alami begitu sulitnya tanpa akses internet,” tandasnya.

Tak hanya itu, akses jaringan internet juga bisa dirasakan warga untuk mengakses informasi.

Warga Dusun Kole, Desa Ilan Batu Uru, Jana (30) salut dengan gerak cepat otoritas terkait memasukkan jaringan internet di desa.

Halaman
12

Berita Terkini