“Ya benar, hari diumumkan di Jakarta," kata salah satu peserta pengurus DPD PDIP di Kaltim, Rabu 14 Agustus 2024.
Undangan ini tentu mengkonfirmasi bahwa banyak isu yang beredar terkait mengenai arah dukungan partai banteng moncong putih di Pilgub Kaltim.
Sebagai informasi, dukungan PDIP tentu melengkapi paslon Isran Noor–Hadi Mulyadi untuk bisa mendaftar ke KPU, setelah mendapat dukungan dari Partai Demokrat.
Prasyarat minimal 11 kursi untuk bisa maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur terpenuhi.
Demokrat yang memiliki 2 kursi, ditambah 9 kursi dari PDIP, maka telah memenuhi 11 kursi.
Sementara itu, pasangan Rudy Mas’ud, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, bersama pasangannya Seno Aji tang juga Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim.
Keduanya juga berhasil menggalang koalisi besar dengan mengamankan dukungan dari beberapa partai.
Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji sudah mendapatkan dukungan 44 kursi yakni dari Golkar 15 kursi, Gerindra 10 kursi, dan NasDem 3 kursi, PAN 4 kursi, PKB 6 kursi, PKS 4 kursi dan PPP 2 kursi.
Kotak Kosong Batal, Demokrasi Sehat di Kaltim
Pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul), Dr. Jamal Amin mengatakan kesempatan Isran Noor–Hadi Mulyadi bisa melawan Rudy Mas'ud–Seno Aji di Pikada Kaltim 2024 bergantung keputusan PDIP.
Menurutnya, petahana harus mampu meyakinkan PDIP untuk bergabung bersama Demokrat.
Hanya dengan cara itu, bisa memenuhi syarat pencalonan minimal 20 persen kursi di DPRD Kaltim.
Dukungan incumbent dari Demokrat belum mencukupi syarat minimal yakini 11 kursi.
PDIP di DPRD Kaltim memiliki 9 kursi, dan otomatis bisa melengkapi jika bergabung.
“Isran Noor harus mampu meyakinkan PDIP agar bisa bergabung,” sebutnya.