Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OJK Dorong Inklusi Keuangan Syariah melalui Ekosistem Pondok Pesantren di Jawa Tengah

Inisiatif ini bertujuan mendorong digitalisasi dan memperkuat peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan penggerak ekonomi syariah

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Jawa Tengah, Senin (12/8/2024). Inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Industri Jasa Keuangan, dengan tujuan mendorong digitalisasi dan memperkuat peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan penggerak ekonomi berbasis syariah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia, kali ini dengan meluncurkan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Jawa Tengah, Senin (12/8/2024). 

Inisiatif ini dilakukan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Industri Jasa Keuangan, dengan tujuan mendorong digitalisasi dan memperkuat peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan penggerak ekonomi berbasis syariah.

Peluncuran EPIKS berlangsung di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak, dan dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Hadir pula Anggota Badan Supervisi OJK Mohammad Jufrin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Demak Musyafak, serta perwakilan dari pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) di wilayah Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Friderica menyampaikan bahwa meski ada kemajuan, masih banyak tantangan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di pondok pesantren. Tantangan tersebut antara lain pemanfaatan produk keuangan yang belum optimal, pemahaman yang tidak merata tentang produk keuangan syariah, serta akses keuangan yang masih terbatas.

“EPIKS hadir untuk menjawab tantangan tersebut, dengan harapan pondok pesantren dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan kemandirian finansial. Ini merupakan bentuk perjuangan yang relevan di era modern,” ujar Friderica.

Musyafak, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Demak, mengapresiasi langkah OJK ini. “Dengan adanya ekosistem keuangan syariah di pondok pesantren, diharapkan pesantren dapat berperan lebih aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi syariah,” katanya.

Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh ratusan santri, ustadz, pelaku UMKM, serta wali santri yang mengikuti secara daring. Pondok Pesantren Futuhiyyah, yang memiliki lebih dari 5.000 santri, telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan universitas untuk memperkaya keterampilan santri, termasuk mendukung perekonomian lokal melalui Bank Waqaf Mikro (BWM) Futuhiyyah. Sejak 2018, BWM Futuhiyyah telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 400 UMKM dengan total outstanding lebih dari Rp600 juta.

Edukasi Keuangan bagi Perempuan di Demak

Dalam kunjungannya ke Demak, Friderica juga memberikan edukasi keuangan kepada sekitar 500 anggota Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Demak di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Demak. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan untuk mendorong inklusi dan pemberdayaan keuangan masyarakat.

“Demak memiliki banyak potensi pertumbuhan ekonomi, yang memerlukan dukungan sektor keuangan untuk berkembang,” kata Friderica.

Acara ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI, Fathan Subchi, yang mengapresiasi inisiatif OJK dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi perempuan pelaku UMKM dan ibu rumah tangga.

 Fathan berharap para peserta dapat menyebarluaskan pengetahuan yang mereka peroleh kepada keluarga dan komunitas, sehingga kesejahteraan rumah tangga di Demak dapat semakin meningkat.

Mohammad Jufrin, Anggota Badan Supervisi OJK, turut memberikan dukungan penuh kepada OJK dalam upaya meningkatkan literasi keuangan secara merata di berbagai daerah, dengan harapan dapat mendorong pemberdayaan perempuan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved