Kuncinya ada pada kekompakan dan solidnya para penari. Agar bola bisa tetap dimainkan.
"Tari Pa’raga yang merupakan khas kebudayaan Sulawesi Selatan, juga sebagai bukti bahwa daerah ini tidak pernah kehabisan talenta-talenta sepak bola," paparnya dalam keterangan tertulis diterima, Jumat.
Fajrin menyebut, penyegaran terjadi pada logo jersey. Hanya ditampilkan logo kapal pinisi, yang pada musim-musim sebelumnya adalah logo utuh dari PSM Makassar.
"Hal ini dimaksudkan untuk menyiratkan pesan tegas, bahwa para punggawa PSM Makassar dalam satu bahtera yang siap mengarungi kompetisi selayaknya pelaut-pelaut Bugis-Makassar yang dalam sejarah terkenal tangguh mengarungi samudera," ungkapnya. (*)