Tribun UMKM

Usaha Jahit Haji Murni di Sinjai Kurang Orderan Bendera Jelang HUT ke-79 RI,Banyak Saingan dari Luar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik Usaha Jahit Haji Murni (68) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Usaha Jahit Haji Murni (68) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menerima orderan bendera merah putih dan umbul-umbul jelang HUT ke-79 RI. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Haji Murni mengaku kurang orderan.

Hal tersebut karena penjual bendera dan umbul-umbul banyak datang dari luar daerah.

Tahun-tahun sebelumnya Haji Murni mampu meraup cuan atau penghasilan Rp500 ribu per hari dari menjahit bendera kemerdekaan maupun umbul-umbul.

Saat ini Haji Murni hanya meraup penghasilan Rp200 ribu perhari.

“Orderan tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya karena penjual bendera dan umbul-umbul sudah banyak dari luar daerah,” katanya, Senin (5/8/2024).

Haji Murni menjahit menggunakan mesin jahit manual.

Baca juga: Lihai Racik Kopi Kak Arca Pemuda Sinjai Buka Kedai, Modal Rp20 Juta Kini Omzet Bulanan Rp50 Juta

Bukan tak mampu membeli mesin jahit mesin atau modern. Namun, mesin manual bisa melatih otot-otot kakinya.

“Saya pernah mau dibelikan sama anak mesin jahit listrik tapi saya tidak mau, lebih suka menggunakan mesin jahit manual supaya bisa melatih otot-otot kaki,” ujarnya.

Bangun Usaha Jahit Sejak Usia 16 Tahun

Haji Murni mulai menjahit di usia 16 tahun.

Saat itu, Haji Murni diajak keluarganya ke Makassar untuk bekerja sebagai tukang jahit pakaian sekolah.

Pakaian tersebut dijual di Pasar Butung, Kota Makassar.

Tahun 1976, ia ikut suaminya almarhum Haji Ridwan ke Balangnipa, Kabupaten Sinjai.

Suami Haji Murni menjual pakaian jadi di pasar Sentral Sinjai.

Baca juga: Modal Rp300 Ribu, Andi Syamsiah Raup Jutaan per Minggu Berkat Jualan Tape di Makassar

Halaman
12

Berita Terkini