Namun, di tengah jalan, program ini mengalami refocusing anggaran untuk kebutuhan pembayaran utang Pemprov Sulsel.
"Kita rencana berikan umur empat bulan, karena diharapkan umur lima hingga enam bulan sudah bertelur," ujarnya.
Setelah itu, peternak akan mendapat suntikan pakan hingga dua bulan.
Bahkan Disnakeswan siap menyediakan kandang berkuran 2x3 meter.
"Estimasinya satu pintu (kandang) bisa 10 ayam," lanjutnya.
Disnakeswan juga berencana menyuntik mesin tetas.
Baca juga: Anggaran Pisang Cavendish Rp74 M Kena Refocusing untuk Bayar Utang
Mesin tetas ini dibagikan satu unit per 10 RTM.
"Setelah data masuk, kita kelompokkan 10 terdekat, mesin tetas ini diharapkan yang mengelola Bumdes. Ini bentuk usaha desa karena punya dana desa," jelas Masykuri.
Sayangnya, program ini batal terealisasi imbas penyehatan APBD Sulsel.
Sektor kelautan dan perikanan juga tidak luput dari dampak refocusing anggaran.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel terpaksa mengurangi program pembuatan rumah ikan (rumpon) dan terumbu karang buatan.
Kepala DKP Sulsel, Muhammad Ilyas mengatakan bahwa refocusing anggaran akan menyasar program-program yang bersifat jangka panjang.
Meski demikian, pihaknya akan tetap berupaya menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) untuk program-program tersebut.(*)