Makassar, Tribun - Saat ini investasi sudah banyak dilakukan oleh milenial dan gen z. Berbagai jenis investasi keuangan ditawarkan.
Mulai dari saham, reksadana, sukuk, maupun obligasi.
Saat ini, yang paling banyak diminati adalah investasi berbentuk obligasi, terutama obligasi surat berharga milik pemerintah.
Demikian dipaparkan Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo, dalam diskusi terkait investasi bersama DBS di Makassar, Sabtu (3/8/2024).
Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Instrumen investasi ini ditawarkan secara langsung kepada individu atau perseorangan. Adanya jaminan dari pemerintah membuat obligasi ini banyak diminati masyarakat.
Surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia memiliki begitu banyak jenis. Mulai dari Surat Utang Negara (SUN), ada juga Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Di antara keduanya SUN yang memiliki banyak jenis seperti Obligasi Negara (ON), Surat Pembendaharaan Negara (SPN) dan masih banyak lagi.
Obligasi pemerintah ini dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena didukung oleh pemerintah, yang memiliki kemampuan untuk memungut pajak atau menerbitkan uang untuk memenuhi kewajibannya.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif.
Disampaikan dalam diskusi Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk selalu memahami tantangan dan mengidentifikasi kebutuhan nasabah melalui berbagai riset.
Riset terbaru mereka menemukan adanya perubahan kebutuhan akan wealth atau manajemen kekayaan, salah satunya adalah pergeseran definisi wealth pada segmen affluent yang sekarang juga mencakup aspek finansial bisnis.
Sehingga, mitra manajemen kekayaan dituntut untuk memiliki visi dan kapabilitas yang mendukung kedua aspek tersebut.
Selain itu, studi Customer Immersion untuk segmen priority dan private banking Bank DBS Indonesia pada 2024 menyoroti dominasi segmen affluent di Indonesia yang meliputi 66 persen pemilik bisnis, diikuti oleh 16 persen karyawan swasta, dan 15 persen kalangan profesional.
"Dalam upayanya mendukung seluruh segmen, Bank DBS Indonesia menghadirkan solusi yang dipersonalisasi sesuai profil masing-masing segmen agar nasabah dapat 'Be Confident. Be More of You,” jelas Maynard.
Solusi ini mencakup insight lokal dan regional, jaringan internasional Bank DBS, layanan perbankan bisnis dan investasi (Consumer Banking Group dan Institutional Banking Group), serta insight yang dipertajam oleh Artificial Intelligence.
Bank DBS Indonesia pun senantiasa mendorong wealth penetration melalui peningkatan literasi finansial serta memperluas akses produk-produk investasi di dalam ekosistem digibank by DBS bersama mitra non-perbankan di sektor wealth technology.
Kemitraan ini akan terus diperluas di 2025 untuk mengakselerasi pertumbuhan wealth di Bank DBSI.
Djoko memapatkan saat ini DBS memiliki tiga segmen layanan.
“Bank DBS Indonesia memahami kebutuhan akan wealth yang berbeda bagi tiap segmen, sehingga kami menyikapinya sejak awal dengan menghadirkan solusi yang berbeda pula agar mereka dapat Be Confident. Be More of You.
Yakni untuk saldo di bawah Rp500 juta melalui digibank by DBS, Bank DBS Indonesia mendukung mereka agar cerdik menavigasi masa depan.
"Untuk segmen DBS Treasures atau di atas Rp500 juta, kami memperlengkapi mereka dengan instrumen yang diperlukan untuk menaklukkan semua peluang, baik besar maupun kecil,” papar Djoko.
Sedangkan untuk segmen DBS Treasures Private Client atau sekitar Rp10 miliar ke adtas, Bank DBS Indonesia memberikan berbagai solusi agar nasabah dapat mengokohkan jejak hingga lintas generasi.
Bank DBS Indonesia mendukung aspirasi nasabahnya dengan menerapkan pendekatan One Bank Solution, sebuah solusi holistik yang memudahkan nasabah dalam mengakses layanan perbankan secara satu pintu.
Dalam kondisi pasar yang dinamis, Bank DBS Indonesia menangkap setiap sinyal, sekecil apa pun, dan menjadikannya sebagai peluang dengan dukungan tim ahli regional serta Chief Investment Office (CIO).
Hal ini dipertajam oleh tim ahli di setiap negara untuk merancang strategi manajemen kekayaan yang dipersonalisasi bagi tiap nasabah.
Selain itu, jaringan internasional Bank DBS memberikan akses dan fasilitas untuk transaksi perbankan serta gaya hidup.
Kemudian layanan perbankan bisnis dan investasi yang ditawarkan menghubungkan nasabah dengan jaringan Bank DBS Indonesia untuk mendukung ekspansi bisnis dan pengembangan kekayaan.
Terakhir Insight yang dipertajam oleh Artificial Intelligence, berdasarkan data pasar, profil, dan karakteristik perilaku nasabah, memungkinkan analisis sesuai momentum. Analisis ini kemudian dirancang secara khusus bagi setiap nasabah agar dapat mengambil keputusan finansial yang tepat.
Lebih dari itu, Asset under Management (AuM) berorientasi ESG di Asia Pasifik dicanangkan akan bertumbuh lebih dari tiga kali lipat atau mencapai USD3,3 triliun pada tahun 2026 berdasarkan laporan berjudul “Asset and Wealth Management Revolution 2022” oleh PwC.
Ini menunjukkan bertumbuhnya minat dan kesadaran masyarakat akan investasi yang berkelanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Bank DBS Indonesia turut memperluas ragam akses ke solusi investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menghasilkan potensi return lebih tinggi sekaligus memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan visinya untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’.
Masih dalam upayanya untuk mendorong wealth penetration, Bank DBS Indonesia menyelenggarakan rangkaian wealth literacy untuk seluruh segmen, mulai dari kelas edukasi finansial Live & Learn untuk nasabah digibank by DBS, hingga Smart Talk untuk nasabah DBS Treasures dan DBS Treasures Private Client berupa pemaparan outlook terkini dari pakar Bank DBS Indonesia dan regional serta narasumber terkemuka, dan networking untuk membuka peluang baru.
Tahun ini Bank DBS Indonesia melakukan roadshow Be Confident. Be More of You Road Trip ke enam kota. Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Makassar menjadi kota kedua yang dikunjungi dengan mengangkat dua topik utama, yaitu 5 Jurus Jitu Gapai Kekayaan dan Makassar on the Rise: Surga Wisata, Peluang Investasi.
Kegiatan ini menghadirkan para ahli di bidangnya, seperti Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo, Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif, Regional Business Manager Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Paulus Pranajaya, CEO Mauna Group Prathama Nugraha Tjoeng, Investor, Content Creator, dan Community Builder Theo Derick, serta lainnya.
Seluruh upaya ini merupakan bukti nyata dari ‘spark’ atau motivasi Bank DBS Indonesia untuk memberikan solusi yang komprehensif bagi nasabah, selaras dengan semangat ‘Trust Your Spark’ yang diusung dan sejalan dengan komitmen Bank DBS Indonesia untuk membuat nasabah ‘Live more, Bank less’.