Ada pula jalangkote, risol, bikandoang, dan aneka minuman.
Beragam produk ini dihadirkan Aisyah hasil dari belajar otodidak.
Ia juga dibantu dengan keluarga untuk mendapatkan resep yang pas.
“Memang suka belajar masak. Jadi belajar, nonton di YouTube dan TikTok, kemudian kita modifikasi,” tutur Aisyah.
Lagi-lagi, Aisyah tidak cepat puas dengan kehadiran produk barunya.
Ia kemudian mencoba memindahkan tempat usahanya di lokasi yang mudah dijangkau.
Kala itu, ia memilih Jalan Sungai Cerekang dan Jalan AP Pettarani.
Sayangnya, tempat baru itu tidak bertahan lama.
Hanya sekitar satu bulan berjalan.
Pandemi Covid-19 memaksanya harus kembali di rumah produksi lamanya, Jalan Bakti 1 No 7.
“Tidak bertahan lama dulu di tempat itu, karena kan dulu ada istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” kata Aisyah.
Menyadari usaha berada di dalam lorong, ibu empat anak itu berus berinovasi.
Penjualan secara online pun dilakukan.
Bahkan, Aisyah memasuki semua platform.
Mulai dari Gojek, Grab, Shopee Food, Instagram, hingga TikTok.