"Biasa dapat Rp2 juta. Sekarang belum bisa berjualan, jadi merugi," keluhnya.
Dia membeberkan, sudah banyak pembeli datang. Namun, mereka memilih pulang.
Khawatirnya terjadi hal-hal tak diinginkan.
"Sudah ada pembeli, tapi karena takut jadi pulang," ujarnya.
Kiki berharap, konflik pengelolaan Pasar Butung bisa secepatnya selesai supaya pedagang bisa tenang berjualan.
"Semoga cepat selesai, normal (berjualan lagi) seperti kemarin," harapnya.
Senada disampaikan pedagang es buah, Neneng.
Ia tak tahu-menahu persoalan tiba-tiba belum bisa berjualan.
Padahal, dalam sehari berjualan ia bisa membawa pulang uang Rp400 ribu-Rp500 ribu.
"Ini masih tutup, sangat rugi pastinya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan personel gabungan berjaga di Pasar Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Kamis (1/8/2024).
Informasi diterima Tribun-Timur.com, hari ini akan ada eksekusi yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar terhadap pusat grosir terbesar di Indonesia Timur ini.
Personel gabungan tampak berjaga di setiap sudut jalan Pasar Butung.
Ada pula mobil water cannon disiagakan.
Jalan masuk ke Pasar Butung pun diblokade.
Meski demikian, pedagang tetap dibolehkan masuk berjualan.
Pedagang di bagian timur masuk pertama kali.
Mereka pun langsung berbondong-bondong membuka los jualannya.
Sedangkan di bagian Lantai 1 Blok M pedagang belum dibolehkan untuk berjualan.(*)