TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah memberikan surat tugas kepada Wali Kota Makassar Danny Pomanto untuk penuhi syarat maju Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel).
Setelah mendapatkan surat tugas, Danny Pomanto masih harus berjuang keras mencukupkan syarat maju di Pilgub Sulsel.
Sejauh ini ada PPP dan PDIP telah menyerahkan surat tugas.
Akan tetapi perolehan kursinya belum mencukupi syarat untuk bertarung di Pilgub Sulsel.
Baca juga: Hamzah Haz, Sosok Negarawan Yang Teduh dan Merangkul Kini Sudah Berpulang
PPP delapan kursi dan PDIP enam kursi pada Pileg Februari lalu.
Walikota Makassar dua periode itu masih butuh tiga kursi.
Sedangkan kandidat lain Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi dijagokan Nasdem, PAN, dan Demokrat.
Kandidat ini nampaknya akan membuat koalisi gemuk.
Tinggal dua partai besar yang belum tentukan sikap yakni Gerindra dan Golkar.
Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Sulsel Muhammad Aras mengatakan bahwa itu sudah menjadi keputusan wilayah dan DPP.
Dia percaya pada keputusan DPW dan DPP terkait usungan di Pilgub Sulsel.
Keputusan yang diambil telah melalui pertimbangan yang detail.
Selain itu, dengan ditugaskannya Danny, minimal Pilgub Sulsel tidak kotak kosong.
Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu tergantung kepentingan dan keputusan partai.
“Kalau ada kandidat berbeda ya bisa jadi ada pertarungan yang sengit apalagi yang akan maju cukup banyak,” katanya kepada tribun timur, Rabu (24/7/2024).
Menunjuk Danny juga salah satu keputusan yang tepat.
Pasalnya Walikota Makassar itu salah satu figur kuat penantang kubu Surya Paloh.
Apabila Danny tidak mendapatkan kendaraan.
Wacana kotak kosong di Pilgub Sulsel berpotensi terealisasi.
Sehingga kehadiran Danny Pomanto menjadi harapan agar Pilgub Sulsel tidak kandidat tunggal.
Walaupun begitu, PPP belum final mendukung 100 persen Danny.
Pasalnya kepastian bisa dilihat ketika Danny Pomanto menerima SK B1-KWK dari PPP.
Selain itu pendamping yang tepat untuk Danny masih misteri.
“Yang jelas bahwa mungkin teman-teman di wilayah dan DPP sudah mengambil keputusan,” ujarnya.
“Yang pasti sudah mempertimbangkan hal-hal yang sangat detil mengenai kandidat yang akan diusung,” sambungnya.
Danny Pomanto memang berjuang keras maju Pilgub Sulsel.
Gerilya yang dilakukan pria asal Gorontalo itu tidak kecil.
Salah satu yang harus dilakukan adalah mencari wakil di Pilgub.
Mencari wakil tidak mudah.
Pasalnya wakil akan menjadi representasi koalisi nantinya.
Yang akan berpengaruh pada elektabilitas kandidat.
“Tetapi setahu saya belum keluar B1-KWK karena belum ada pasangannya, nanti ketika muncul pasangan baru bisa keluar B1-KWK,” tandas mantan Ketua PPP Sulsel itu.
Golkar Potensi Usung Andi Sudirman di Pilgub Sulsel
Golkar berpotensi rekomendasikan Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.
DPP Golkar akan mengumumkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (25/7/2024) besok.
Ketua Bappilu Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka mengatakan saat ini di DPP sedang membahas Pilkada Serentak.
Pilgub Sulsel salah satunya masuk dalam pembahasan tersebut.
“Sebenarnya besok baru ditetapkan tapi kemungkinan itu bisa ke Andi Sudirman bisa juga tidak,” katanya kepada tribun timur, Rabu (24/7/2024).
Pembahasan rapat untuk menetapkan calon gubernur di beberapa daerah.
Tim survey Golkar telah memberikan penjelasan dalam rapat.
Adapun nama Andi Sudirman terjaring dalam survei internal Golkar.
Sehingga tidak heran, adik Mentan ini masuk dalam salah satu figur potensial yang akan diusung Golkar.
“Hari ini itu memang rapat di DPP untuk menetapkan calon gubernur mungkin termasuk Sulsel yang dibicarakan, tim survei sekarang menjelaskan di dalam rapat,” jelasnya.
Lakama Wiyaka menegaskan kepastian rekomendasi Golkar akan diumumkan besok.
Namun tidak menutup kemungkinan kader sendiri mendapatkan tugas dari Golkar di Pilgub Sulsel.
Pasalnya dalam survei Golkar, IAS mendapatkan tingkat popularitas tertinggi.
Menyusul kader lainnya seperti Bupati Gowa Adnan Purichta dan Indah Putri Indriani.
Akan tetapi Andi Sudirman juga terjaring dalam survei DPP.
“Survei menjaring (Andi Sudirman) itu hanya kemungkinan besar karena masuk terjaring dalam survei. Itukan belum pasti karena masih kemungkinan besar baru terjaring di survei,” pungkasnya.
Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil