Pilgub Jateng

Duel Dua Jenderal di Pilgub Jateng, PDIP Punya Calon Kuat Lawan Jagoan Gerindra Irjen Ahmad Luthfi

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Ahmad Lutfi dan Andika Perkasa. Keduanya kemungkinan akan duel di Pilgub Jawa Tengah.

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua jenderal sama-sama membidik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.

Keduanya Irjen Ahmad Luthfi dan Jenderal Andika Perkasa.

Irjen Ahmad Luthfi menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.

Sementara Andika Perkasa merupakan eks Panglima TNI.

Ahmad Luthfi diusung Partai Gerindra.

Sementara Andika Perkasa akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca juga: Pertarungan Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi dan Sudaryono versi IDN di Jateng, Hendrar Merosot

Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo mengatakan, Andika Perkasa siap maju di Pilkada 2024.

Namun belum ditetapkan apakah Andika Perkasa maju di Pilgub DKI Jakarta atau Pilgub Jawa Tengah.

Kepastian nama yang akan diusung PDIP diumumkan akhir Juli.

“Ditugaskan ke mana belum tahu, tapi beliau (Andika Perkasa) juga siap sebagai kader. Dinamika politiknya dinamis sekali,” terang Ganjar.

Menurutnya, jika seseorang mempunyai konsep untuk merespons masalah penting, ia akan cocok ditempatkan di mana pun.

Ia menyatakan bahwa PDIP memiliki segudang kader yang mumpuni untuk memimpin suatu daerah.

Oleh sebab itu, partai berlambang banteng moncong putih itu masih menggodok nama-nama yang akan mengusung pada Pilkada 2024.

“Saya disuruh mengurus pemerintahan juga (di PDIP). Jadi, saya berbagi cerita dan pengalaman juga. Itu penting untuk para kandidat,” ucapnya.

Sebelumnya Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyatakan sejauh ini nama Andika Perkasa belum dibahas di forum atau rapat DPP PDIP.

Meski begitu, Puan meyakini kalau Andika menjadi sosok yang siap untuk didorong PDIP maju Pilkada 2024.

"Kita belum bicara langsung di forum DPP, cuma, ya, sepertinya (Andika Perkasa) siap," kata Puan saat ditemui awak media usai rapat paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (4/7/2024).

Lebih lanjut, Puan juga belum dapat memastikan di wilayah mana nantinya Andika Perkasa akan didorong maju.

Pasalnya, sampai saat ini nama Andika masih dalam penjajakan oleh PDIP sambil melihat tingkat elektabilitas di beberapa provinsi.

"Ya, nama yang sekarang muncul salah satunya pak Andika menjadi salah satu calon yang nanti akan kita lihat baiknya itu akan kita calonkan di mana."

"Karena pilkada ini orangnya, wilayahnya, sangat berbeda-beda dan tidak bisa kemudian satu nama itu hanya di satu wilayah. Jadi, semua itu punya kekhasan dan tergantung di mananya," tuturnya.

Andika Perkasa: Kita Harus Menang Secara Terhormat

Andika Perkasa mengingatkan seluruh kader PDIP supaya memenangkan Pilkada 2024 secara terhormat.

Hal ini disampaikan Andika saat memberikan materi dalam Pelatihan Nasional Pemenangan Pilkada Gelombang ke-3 di Bogor, Jawa Barat pada Rabu kemarin.

Acara tersebut dihadiri Sekretaris Pemenangan Pilkada PDIP, Aria Bima dan peserta sebanyak 720 orang.

Andika berharap PDIP memenangkan Pilkada 2024 dengan memegang teguh etika, hukum, dan aturan yang berlaku.

“Dalam pilkada, keinginan untuk menang itu bagus, tetapi kita juga harus menang secara terhormat."

"Kalau misalnya kita kalah, namun dengan cara yang baik, ya, itu juga terhormat. Kita harus memegang etika dan kehormatan," kata Andika.

Ia menyebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kecurangan pada penyelengaraan Pilkada 2024 ini.

Oleh sebab itu, Andika meminta agar seluruh kader menggunakan media untuk mengungkap segala bentuk kecurangan.

“Media adalah (saluran) paling efektif untuk melaporkan (dugaan kecurangan pilkada), namun harus ada buktinya."

"Penggunaan kata-kata juga harus hati-hati ketika kita di media, maka yang aman, yaitu sampaikan fakta. Jangan sampai menuduh," ujarnya.

Kemudian, ihwal netralitas aparat TNI/Polri pada pemilihan umum, Andika menyatakan bahwa hal itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU).

“Saya sendiri (sebagai pimpinan lembaga militer) mengalami dua event pemilihan, yaitu pemilihan presiden dan legislatif tahun 2019 dan pemilihan kepala daerah tahun 2020," ucapnya.

"Saya terus terang mengikuti aturan karena saya ingin melakukan apa yang memang diamanahkan kepada saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat saat itu.

"Maka, dinamika relatif tidak ada, karena kami sebagai aparat tidak terlibat langsung dan harus bersikap netral,” jelas Andika.

Ia lantas berharap dalam menghadapi pemilihan tingkat daerah ini, PDIP harus tetap menjaga optimisme untuk meraih kemenangan.

“Ini adalah optimisme. Ini bukanlah beban. Apabila ada variabel di luar kendali kita, itu sesuatu yang tidak dapat kita prediksi, jangan terlalu dipikirkan,” imbuhnya.

Profil Andika Perkasa

Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964.

Ia menempuh pendidikan S1 Ekonomi di universitas dalam negeri.

Andika Perkasa juga meraih tiga gelar S2, serta satu gelar S3 dari berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Sebelum diangkat menjadi Panglima TNI pada November 2021, Andika Perkasa merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Andika Perkasa dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai KSAD pada Kamis 22 November 2018.

Perjalanan Karier

Awal karier Andika Perkasa, dimulai menjadi bagian dari Grup 2/Para Komando Kopassus dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor).

Pada 2001, Andika Perkasa ditugaskan di Departemen Pertahann dan pada 2002 Andika Perkasa diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

Pada tahun 2011, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Komandan Rindam Jaya dan memperoleh pangkat colonel.

Lantas, Andika Perkasa diangkat menjadi Komandan Korem 023/kawal Samudera di Sibolga pada pertengahan 2012,

Pada Oktober 2014, Andika Perkasa diangkat menjadi Kadispenad.

Kemudian, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Pada Mei 2016, Andika pun dipromosikan menjadi Pangdam XII/Tanjungpura.

Lalu, Andika diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dandiklat) TNI AD pada awal 2018.

Pada Juli 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto.

Hingga Andika Perkasa diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Selain itu, Andika Perkasa juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bintang empat atau jenderal.

Kini, ia menjabat sebagai Panglima TNI.

Tribunnews

 

 

Berita Terkini