Berita Viral UMI

Dituduh Terafiliasi Agen Zionis, UMI Ungkap Bentuk Kerja Sama dengan Leimena Institute

Penulis: Rudi Salam
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan Santai Milad ke-70 UMI yang menampilkan atribut dukungan terhadap Palestina, beberapa waktu lalu. UMI membantah perihal kerja sama dengan Leimena Institute yang dituduh ingin membentuk opini positif terhadap Israel.

Viral di aplikasi X, postingan akun Ustaz Fahmi Salim (UFS) yang menulis adanya jaringan yang digarap agen zionis ACJ Ari Gordon.

Agen zionis itu, kata dia, menyasar banyak lembaga, kampus dan ormas Islam.

Tidak terkecuali UMI Makassar.

"Saya sangat menyesalkan fakta jaringan yang digarap agen zionis AJC Ari Gordon ini juga menyasar banyak lembaga, kampus dan ormas Islam tak terkecuali Muhammadiyah, Al-Khairaat dan UMI Makassar. Bersyukurlah jaringan ini terbongkar dg kepergian 5 anak muda ke Israhel," tulisnya.

Unggahan pada pukul 10.13 AM 21 Juli 2024 itu, di-posting ulang 548 akun X dan telah dibaca oleh 49 ribu nitizen.

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Sufirman Rahman, yang dikonfirmasi membantah apa yang posting akun X UFS tersebut.

Kolase USF dan postingan di X - Profil Ustaz Fahmi Salim (UFS), pendakwah yang menyebut kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terafiliasi agen zionis. Seperti yang diposting di akun X pribadinya @Fahmisalim2, Minggu (21/7/2024).  (Kolase Tribun-timur.com)

Menurut Prof Sufirman, apa yang ditulis UFS itu, adalah bentuk fitnah keji.

"Tidak benar, itu adalah fitnah yang sangat keji," kata Prof Sufirman dikonfirmasi tribun, Senin (22/7/2024) sore.

Saat ditanya terkait langkah-langkah yang akan diambil, Prof Sufirman Rahman mengaku akan mempelajari terlebih dahulu.

"Kami pelajari dulu," singkatnya.

Diketahui, belum lama ini Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengeluarkan surat instruksi baru yang memperkuat larangan kerja sama dengan lembaga yang berafiliasi dengan Israel. 

Surat ini, bernomor 2020/PB.03/A.1.03.08/99/07/2024, memperbarui instruksi yang telah diterbitkan pada masa kepengurusan KH Said Aqil Siroj pada tahun 2021.

Instruksi terbaru ini secara khusus menyoroti Leimena Institute, sebuah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005. 

Institut ini berfokus pada partisipasi warga gereja dalam pembangunan bangsa, didirikan sebagai respons terhadap perkembangan situasi nasional dan harapan para pemimpin lembaga gereja.

Leimena Institute didirikan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dengan dukungan tokoh-tokoh seperti Jakob Tobing, Mangara Tambunan, Matius Ho, Radja Kami Sembiring Meliala, dan Viveka Nanda Leimena. 

Halaman
123

Berita Terkini