1.926 Perempuan Dipekerjakan jadi PSK Online Open BO Lewat Grup Telegram dan X

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Prostitusi Online - 1.926 Orang Dipekerjakan jadi PSK Open BO lewat grup Telegram dan X atau Twitter.

Perempuan ini bertarif mulai dari Rp1 juta sampai Rp30 juta.

Pemesan yakni pria hidung belang nantinya ketika sudah deal dengan Dimas akan mengirimkan sejumlah uang melalui transfer.

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni Jawa Tengah, sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta.

Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan life stylenya,” tambahnya.

Tarif PSK Online Makassar Seharga Sepeda Motor

Sepak terjang pria berinisial IA (31) sebagai mucikari prostitusi online di Makassar kini berakhir.

IA ditangkap Unit Opsnal Siber Subdit V Ditreskrimsus Polda Sulsel dalam kasus prostitusi onlinenya.

Perannya disebutkan sebagai mucikari.

Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Helmi Kwarta Rauf mengungkapkan, IA menjajakan korbannya kepada lelaki hidung belang melalui aplikasi Whatsapp.

Tidak tanggung-tanggung, sang mucikari menjajakan pekerja seks komersial (PSK) dengan bayaran Rpb2,5-7 juta sekali kencan.

Sekali kencang itu berdurasi paling lama 2 jam, tergantung dari pilihan pelanggannya.

Sementara untuk pemesanan selama 12 Jam atau satu malam maka pelanggan diminta untuk melakukan pembayaran Sebesar Rp 13 juta sampai dengan Rp 15 juta, atau seharga satu unit sepada motor.

"Mucikari yang berhasil diamankan telah dilakukan penahanan," kata Kombes Pol Helmi Kwarta dalam keterangan tertulis yang diperoleh, Jumat (25/11/2022) malam.

IA ditangkap di salah satu hotel Jl Boulevard, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Sang mucikari IA lanjut Helmy, disangkakan Pasal 45 ayat (1) Juncto Pasal 27 ayat (1) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Untuk lanjutan mengenai apakah masih ada tersangka lain yang dapat dijerat kata dia, masih sementara dilakukan pendalaman intensif oleh penyidik.

Dalam pengungkapan itu, polisi menyita alat kontrasepsi (kondom) dan sejumlah uang.

Sementara itu, Panit Opsnal Siber Unit V IPDA Mokhammad Rukin mengatakan tidak akan berhenti melakukan patroli cyber.

Tujuannya kata dia, kasus penyakit masyarakat lainnya dapat terungkap.

"(Kita) akan terus memberantas penyakit masyarakat," tegasnya kepada tribun.(*)

 

Berita Terkini