1.926 Perempuan Dipekerjakan jadi PSK Online Open BO Lewat Grup Telegram dan X

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Prostitusi Online - 1.926 Orang Dipekerjakan jadi PSK Open BO lewat grup Telegram dan X atau Twitter.

TRIBUN-TIMUR.COM - Terungkap, sebanyak 1.926 perempuan dan anak dipekerjakan sebagai PSK online 'Open BO' lewat grup Telegram dan X (Twitter).

Kasus eksploitasi perempuan dan anak dalam bentuk dipekerjakan sebagai PSK online ini dibongkar Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditipidsiber) Bareskrim Polri.

Ditipidsiber Bareskrim Polri menetapkan empat tersangka atas kasus ini.

Mereka yakni pria berinisial MIR alias IM alias Sam (26) dan tiga wanita yaitu YM (26), MRP alias Alona alias Aline (39) dan CA alias Aul (19).

Wakil Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Dani Kustoni menjelaskan, adapun modus yang dilakukan oleh para tersangka yakni dengan menawarkan jasa layanan seksual atau open BO yang terdiri dari perempuan di bawah umur.

"Kemudian ada istilah-istilah dari mereka yaitu sekuter atau selebriti kurang terkenal," kata Dani dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Selasa (23/7/2024).

Dalam melancarkan aksinya para tersangka pun mewajibkan calon pelanggannya untuk bergabung dalam member telegram dan membayar nominal yang telah ditentukan.

Adapun nominal tersebut pelaku mematok harga mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.

Baca juga: Kronologi Selebgram Makassar Ditangkap Saat Open BO, Polisi Temukan Kondom, Iphone 15 Uang Rp5 juta

Selain itu, para tersangka juga mematok harga Rp 8 hingga Rp 17 juta jika para anggota member-nya hendak bersetubuh dengan anak perempuan di bawah umur.

Terhitung dalam kasus ini terdapat 1.962 talent atau orang yang telah ditawarkan oleh para tersangka dimana 19 diantaranya merupakan perempuan dibawah umur.

"Jumlah talent yang ditawarkan pelaku di grup telegram ini sebanyak 1.962 talent atau orang dan saat ini untuk kategori perempuan dibawah umur teridenfitikasi 19 orang," tuturnya.

"Jasa layanan ini telah berjalan sejak bulan Juli 2023 sampai dengan saat ini, jadi kurang lebih sudah satu tahun ini grup itu berjalan," sambungnya.

Tak hanya itu bahkan para tersangka juga membuat grup tersendiri yang diperuntukkan bagi pelanggan yang mereka anggap loyal.

Adapun pelanggan yang mereka loyal akan dimasukkan ke dalam grup yang dinamakan Hidden Gems.

"Jadi ada grup tersendiri yang dikelompok mereka yang memungkinkan untuk masuk, yaitu adalah loyal custumer dengan membayar deposit tentunya Rp 5 hingga Rp 10 juta," jelasnya.

Atas perbuatannya ini para tersangka pun dijerat dengan Pasal 45 Ayat (1) Jo Pasal 52 Ayat (1) Jo Pasal 27 Ayat (1) UU No. 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang ITE. Kemudian, Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. Dan/atau Pasal 88 Jo Pasal 76 Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang parubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Lalu, Pasal 30 Jo Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 tentang pornografi.

"Dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar," pungkasnya.

Tarif PSK Selebgram dan Eks Pramugari

Seorang germo asal Bogor mengaku mempekerjakan PSK berlatar belakang selebgram hingga eks pramugari, tarifnya tak main-main.

Kabar viral seorang germo asal Bogor menggaet selebgram dan eks pramugari sebagai PSK bikin geger.

Pasalnya, tarif sekali kencan untuk PSK selebgram dan eks pramugari ini mencapai Rp30 juta.

Sebelumnya, Polresta Bogor Kota telah berhasil menangkap Dimas Tri Putra (27) atas dugaan keterlibatannya sebagai germo sejak tahun 2019.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, mengungkapkan bahwa PSK yang ditawarkan oleh Dimas bukanlah wanita sembarangan.

Mereka memiliki latar belakang sebagai selebgram, mantan pramugari, dan putri kebudayaan. Pelanggan Dimas berasal dari kalangan atas.

“Namun dengan tarif yang tinggi kemungkinan berasal dari kalangan menengah ke atas,” kata Luthfi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (14/3/2024).

Disingggung apakah konsumen itu berasal dari pejabat serta aparatur sipil negara (ASN), Luthfi belum mendetailkan.

“Masih dilakukan pendalaman dan pengembangan untuk para konsumennya itu,” ungkap Luthfi.

Dimas yang sudah menjalankan aktifitasnya sejak tahun 2019 ini berhasil meraup untung sampai Rp 300 juta.

Selama ini dia 'mengolah' 20 perempuan mulai dari caddy golf, mantan pramugari, sampai puteri kebudayaan menjadi budak yang diperjualbelikan kepada pria hidung belang.

“Para korban awalnya didekati oleh tersangka. Kemudian, diajak untuk bekerja dengan beberapa kategori. Ada Mican, Short Time, Long Time,” bebernya.

Terlepas dari itu, cara Dimas dalam merekrut pekerja seks komersial (PSK) dinilai piawai.

Dimas tak langsung ke inti menjerumuskan para wanita ke jurang kegelapan.

Pria yang memiliki tato cap bibir merah di lehernya memperdaya para wanita dengan cara mengajak nongkrong di Tempat Hiburan Malam (THM).

“Jadi awalnya ini, korban wanita ini kenal dengan si tersangka ini karena berkawan.

Mereka sering bertemu di tempat hiburan malam,” Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Rabu (13/3/2024).

Usai sering bertemu di THM, Dimas pun kerap meminta nomor telepon perempuan yang akhirnya terjerembab prostitusi online bersamanya.

“Akhirnya tersangka ini menawarkan kepada korban.

Mau gak kerja katanya kerja kencan Short Time (ST) dan Long Time (LT) Lalu ditanya korban. Berapa tarifnya? Ada yang Rp 5 juta sampai Rp 15 juta kata si pelaku,” tambahnya.

Perempuan yang dijual Dimas akhirnya mengiyakan hal itu lantaran terpepet masalah ekonomi.

“Dari keseluruhan korban ini kami lakukan pemeriksaan yang mana melakukan hal seperti ini karena motif ekonomi untuk menenuhi gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Dimas pun langsung menyebar foto para perempuan yang hendak dijualnya itu.

“Setelah oke. Nanti pelaku minta foto korban untuk disimpan digalerinya dia.

Ketika nanti ada konsumen meminta foto, baru dikirimkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dimas memasang tarif dari setiap wanita yang dijual dengan harga yang bervariasi.

Dimas juga menjual wanita ke berbagai wilayah.

Perempuan ini bertarif mulai dari Rp1 juta sampai Rp30 juta.

Pemesan yakni pria hidung belang nantinya ketika sudah deal dengan Dimas akan mengirimkan sejumlah uang melalui transfer.

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni Jawa Tengah, sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta.

Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan life stylenya,” tambahnya.

Tarif PSK Online Makassar Seharga Sepeda Motor

Sepak terjang pria berinisial IA (31) sebagai mucikari prostitusi online di Makassar kini berakhir.

IA ditangkap Unit Opsnal Siber Subdit V Ditreskrimsus Polda Sulsel dalam kasus prostitusi onlinenya.

Perannya disebutkan sebagai mucikari.

Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Helmi Kwarta Rauf mengungkapkan, IA menjajakan korbannya kepada lelaki hidung belang melalui aplikasi Whatsapp.

Tidak tanggung-tanggung, sang mucikari menjajakan pekerja seks komersial (PSK) dengan bayaran Rpb2,5-7 juta sekali kencan.

Sekali kencang itu berdurasi paling lama 2 jam, tergantung dari pilihan pelanggannya.

Sementara untuk pemesanan selama 12 Jam atau satu malam maka pelanggan diminta untuk melakukan pembayaran Sebesar Rp 13 juta sampai dengan Rp 15 juta, atau seharga satu unit sepada motor.

"Mucikari yang berhasil diamankan telah dilakukan penahanan," kata Kombes Pol Helmi Kwarta dalam keterangan tertulis yang diperoleh, Jumat (25/11/2022) malam.

IA ditangkap di salah satu hotel Jl Boulevard, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Sang mucikari IA lanjut Helmy, disangkakan Pasal 45 ayat (1) Juncto Pasal 27 ayat (1) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Untuk lanjutan mengenai apakah masih ada tersangka lain yang dapat dijerat kata dia, masih sementara dilakukan pendalaman intensif oleh penyidik.

Dalam pengungkapan itu, polisi menyita alat kontrasepsi (kondom) dan sejumlah uang.

Sementara itu, Panit Opsnal Siber Unit V IPDA Mokhammad Rukin mengatakan tidak akan berhenti melakukan patroli cyber.

Tujuannya kata dia, kasus penyakit masyarakat lainnya dapat terungkap.

"(Kita) akan terus memberantas penyakit masyarakat," tegasnya kepada tribun.(*)

 

Berita Terkini