HUT ke 79 RI

Tempuh 341 Kilometer Jual Bendera Merah Putih di Luwu, Azis Warga Makassar Untung Rp8 Juta Sebulan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Azis (59) warga Kota Makassar datang ke Kabupaten Luwu, Sulsel untuk berdagang bendera merah putih dan umbul-umbul.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Kurang dari sebulan, masyarakat akan merayakan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Momentum ini, dimanfaatkan pedagang untuk menjual bendera merah putih dan umbul-umbul khas perayaan 17 Agustus.

Azis (59) jauh-jauh datang dari Kota Makassar, untuk menjajakan dagangannya di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kata Azis, ia sudah hampir 5 tahun datang ke Luwu khusus untuk berjualan bendera merah putih dan umbul-umbul.

"Setiap jelang 17 Agustus datang ke sini. Sudah hampir 5 tahun kayanya. Di Luwu saya ngekos," akunya saat ditemui Tribunluwu.com, Senin (22/7/2024).

Menempuh perjalanan darat 341 kilometer jauhnya, Azis tak sendirian.

Ia memboyong anak dan koleganya untuk mencari rupiah dari berdagang.

Baca juga: Asosiasi UMKM: Retail Modern Menjamur di Luwu, Nasib Pedagang Eceran Terancam

"Yang ikut ada anak dan keluargaku. Ada 4 titik yang kami tempati untuk berjualan. Datang ke sini naik mobil sewa dari Makassar," bebernya.

Di Kota Belopa, Luwu Azis menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Bendera dan umbul-umbul ia ikat di antara dua pohon.

"Mulai berjualan biasa jam pagi, sekitar pukul 09.00 Wita. Baru pulang biasa sekitar pukul 19.00 Wita malam," ujar Azis.

Aneka jenis ornamen khas 17 Agustus Azis jajakan kepada pembeli.

Mulai dari bendera merah putih, umbul-umbul, sampai ucapan selamat Dirgahayu RI yang biasa dipasang di depan pintu masuk gerbang.

"Umbul-umbul harganya Rp550 ribu, kalau tulisan dirgahayu ini Rp100 ribu, bendera macam-macam. Mulai harga Rp50-170 ribu, biasa untuk kantor sampai sekolah ukurannya 2x1 meter," jelasnya.

Pendapatan dari penjualan bendera merah putih dan umbul-umbul yang didapatkan Azis juga tak main-main.

Dalam sebulan, omset bersih ia dapat bisa mencapai Rp8 juta.

"Satu bulan biasa Rp8 juta. Kadang ada dari instansi seperti kelurahan langsung beli banyak. Nanti dikasih ke warganya," tutup Azis. (*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

 

 

Berita Terkini