"Bagaimana kalau bersamaan bertanding siapa yang akan mendampingi atlet yang satu, sementara jarak lapangan yang satu dengan yang lain jauh," tambahnya.
Target Medali
PON Aceh-Sumut jadi sejarah bagi Cabor Petanque Sulsel.
Ini kali pertama mereka bisa tampil di event olahraga nasional tersebut.
Sebab pada PON XX Papua lalu, atlet petanque Sulsel berhasil lolos. Sayang, petanque dicoret sehingga tak dipertandingkan.
Juhanis menyampaikan, sampai sekarang pihaknya belum mendapat target medali dari KONI Sulsel.
"Setiap pertemuan belum ada target. Selama saya ditunjuk sebagai pelatih Pengprov FOPi Sulsel belum pernah diminta target," ungkapnya.
Walau demikian, pencapaian dua medali emas di Pra PON lalu ingin dipertahankan dan raihan medali perunggu ingin ditingkatkan.
Atlet petanque Sulsel harus bersaing dengan delapan provinsi lainnya. Terkuat tuan rumah Aceh, Jambi dan Jawa Timur.
"Saya motivasi atlet meraih medali. Medali emas tetap, medali perunggu bisa naik," ucapnya.
Kekurangan Pelatih Disampaikan ke KONI
Tim Monitoring Evaluasi (Monev) KONI Sulsel, Syahruddin menyampaikan akan membahas masukan kekurangan pelatih Cabor Petanque Sulsel.
"InsyaAllah saya sampaikan rapat tim monev dua minggu sekali. Mudah-mudahan bisa diakomodir," ujarnya.
Jika tak bisa diakomodir, Syahruddin berharap, kontribusi Pengprov FOPI karena soal pelatih jangan hanya bebankan ke pemerintah.
"Tidak bisa juga dibebankan semua ke pemerintah. Itu tanggung jawab Pengprov (FOPI)," ucapnya. (*)