Atlet Petanque Sulsel Keluhkan TC Tak Kunjung Digelar

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat atlet petanque Sulsel di Lapangan Petanque, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM), Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (17/7/2024). Atlet petanque butuh TC. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Cabang olahraga (Cabor) Petanque Sulawesi Selatan (Sulsel) keluhkan belum adanya pemusatan latihan atau training camp (TC) jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Padahal event olahraga nasional tersebut akan digelar sebulan lebih lagi.

Cabor Petanque menurunkan empat atlet di empat nomor di PON Aceh-Sumut.

Yaitu nomor shooting man, shooting women, double mix dan double man.

Pelatih Petanque Sulsel, Juhanis mengatakan, sejak usai Pra PON tahun lalu para atlet terus latihan dari pagi sampai malam.

Ia menyebut, sekarang atlet butuh TC. Menurutnya, TC minimal dilaksanakan sekali tiga bulan.

"Itu yang kami harapkan sebenarnya (TC)," ungkapnya saat ditemui di Lapangan Petanque, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM), Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (17/7/2024).

Baca juga: Kejurda Petanque Sulsel Ukur Kemampuan Atlet Daerah

Juhanis pun membandingkan persiapan atlet Cabor Petanque dari provinsi lainnya yang sudah menggelar TC.

Bahkan, atlet Cabor Petanque Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah TC dua bulan. Sedangkan Sulsel sampai sekarang belum ada.

Hal tersebut pun membuat atlet terganggu.

"Mereka mempertanyakan kenapa belum TC. Saya sebagai pelatih hanya mengatakan kebijakan di KONI Sulsel. KONI terkendala pembiayaan," tuturnya.

Dosen UNM ini juga keluhkan hanya dirinya seorang pelatih petanque.

Ia mengaku tak bisa menghandle semua atlet di empat nomor pada PON Aceh-Sumut.

Apalagi kalau hari dan waktu pertandingan atlet bersamaan.

"Saya sudah sampaikan pelatih tidak bisa satu. Harus lebih dari satu," sebutnya.

Halaman
12

Berita Terkini