TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- 10 Muharram 1446 Hijriah, dijadikan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai momen berbelanja perabotan rumah tangga.
Seperti terpantau di toko Raja Murah Jl Opu Daeng Risadju atau Jl Cendrawasih depan Pasar Senggol, Makassar, Selasa (16/7/2024) sore.
Puluhan warga yang didominasi kaum ibu-ibu, tampak memadati pasar tumpah di tepi jalan itu.
Mereka memilah perabotan kebutuhan dapur, seperti timba, panci, tempat nasi, gelas dan lain-lain.
Hj Nurhaenah (60) mengatakan, dirinya sengaja berbelanja di momen 10 Muharram untuk melestarikan tradisi yang ada.
Ia menganggap, dengan berbelanja kebutuhan peralatan dapur saat 10 Muharram, maka peralatan itu akan membawa berkah.
"Ada Keberkahan. Barang barang (perabotan dapur) lebih awet kalau ambil. Setiap tahun saya beli kalau 10 Muharram," kata Nurhaenah.
Menurutnya, momen ini bukan sekadar untuk berbelanja, tetapi juga mengandung makna mendalam.
"Saya membeli panci, ember, dan perabotan lainnya. Bagi saya, momen ini memiliki makna tersendiri," ujarnya lagi
Sementara itu, penjual alat perabotan Muhammad Ali Usman (48), mengungkapkan, tempat jualannya mulai diserbu sejak Senin malam.
"Mulai dari semalam sudah kita atur barang, langsung ramai sampai Jam 12 malam," kata Ali Usman.
Dirinya mengaku, sengaja membuat pasar tumpah hanya di momen 1-10 Muharram, tiap tahunnya.
Hal itu, karena berbelanja di awal Muharram, kata dia sudah menjadi tradisi masyarakat Bugis Makassar.
"Tahun-tahun sebelumnya, kami menjual hingga jam 12 malam. Kami hanya berjualan satu hari saja, pada 10 Muharram," ujarnya
Adapun harga perabotan rumah tangga yang dijualnya, mulai dari Rp3 ribu hingga Rp185 ribu.