“Pada tahun 2010, hanya ada 130 spesies kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulu Saraung ini, namun sekarang sudah ada 252 spesies,” terangnya.
Heri menambahkan pembangunan dilakukan hanya pada bagian kecil dari lokasi taman nasional.
“Hanya 0.89 persen dari total luas dari Taman Nasional atau sekitar 389 hektare, 43.750 hektare artinya masih banyak ruang-ruang, hanya saja (Bantimurung) itu dijadikan tempat wisata sehingga terblow up,” tutupnya.
Presiden Joko Widodo menegur Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam terkait kondisi di tempat pariwisata penangkaran kupu-kupu Bantimurung, Sulawesi Selatan.
Ia mengkritisi banyaknya pembangunan tembok yang mendominasi area tersebut daripada pepohonan.
Menurut Jokowi, penanaman pohon lebih penting untuk menarik kupu-kupu.
"Contohnya di Sulawesi Selatan, Maros. Di sana ada tempat yang belum pernah saya kunjungi, dengan populasi kupu-kupu yang sangat banyak. Pak Bupati Maros, apakah ada di sini?" ujar Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).(*)