TRIBUN-TIMUR.COM - Pemilihan Bupati Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai memenas.
Perubahan suhu politik di Bogor berubah menjelang pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sejumlah partai politik mulai bermanuver untuk mencari kawan koalisi.
Setelah muncul rumor Koalisi Hijau antara PPP dan PKB, kini PKS tertarik untuk bergabung membentuk Poros Islam.
PKS ingin mengusung sendiri, namun jumlah kursinya belum cukup.
Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedi Aroza, mengatakan pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan partai politik manapun di Pilkada Kabupaten Bogor.
"PKS tentunya tidak tertutup untuk berkoalisi dengan parpol mana pun, termasuk dengan PKB dan PPP," kata Dedi di Cibinong, Kamis (11/7/2024).
Dia menjelaskan DPP PKS telah menetapkan Agus Salim sebagai calon kepala daerah di Kabupaten Bogor.
"Dari seluruh partai pokitik di Bumi Tegar Beriman, baru PKS yang sudah memutuskan calon yang diusung pada Pilkada November 2024," ujarnya.
Meskipun demikian, perolehan kursi PKS di DPRD Kabupaten Bogor di Pileg 2024 tidak memungkinkan untuk mengusung satu paket calon kepala daerah tanpa koalisi.
"Kami harus berkoalisi dengan parpol lain untuk bisa mengusung paket calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bogor," papar Dedi.
Dia menambahkan PKS telah berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk menghadapi Pilkada Kabupaten Bohor 2024.
"Kita sudah berkomunikasi dengan semua partai politik, termasuk PKB dan PPP. Intinya Kita akan berupaya dan menunggu respon dari parpol manapun," tuturnya.
Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS Jawa Barat Agus Salim, menambahkan komunikasi dengan PKB, PPP dan parpol lain masih dinamis.
"Jadi semua bisa saja mungkin, karena kita PKS tidak mungkin bisa jalan sendiri,” ucapnya.