Pilkada Jakarta

Partai Pengusung Prabowo-Gibran Pecah Kongsi di Pilkada Jakarta, Demokrat Tolak Usung Ridwan Kamil

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heru Budi Hartono Penjabat (Pj) Gubernur DKI dan Ridwan Kamil. Partai Demokrat menolak usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Kedua program ini sempat mangkrak di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

“Ini kan prestasi spektakuler, sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur beres, normalisasi juga dilanjutkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Heru juga dinilai mampu merampungkan ragam persoalan di tanah BMW (Bersih, Manusiawi, Berwibawa) di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kini telah disulap menjadi Jakarta International Stadium (JIS).

Hal ini dikerjakan Heru saat masih menjadi Wali Kota Jakarta Utara, dimana dirinya mengawal proses administrasi lahan yang sebelumnya mengalami sengketa.

“Prestasi beliau ini bukan sebatas tekno-birokratnya, tapi kemampuan dia mengonsolidasikan Forkopimda itu saya angkat jempol,” tuturnya.

“Karena pilar pemerintahan ini tidak terbatas di tingkat eksekutif saja, tapi ada Pangdam, Kapolda, Kejati, dan sebagainya,” sambungnya.

Tak hanya dengan Forkopimda, Heru Budi juga dinilai berhasil membangun komunikasi positif dengan legislatif, tak hanya secara resmi lewat kelembagaan, tapi juga secara personal melalui forum informal, dimana para anggota dewan bisa berkomunikasi langsung dengan Heru.

"Saya rasa (komunikasi) beliau penuhi, buktinya semua tugas-tugas kalender kerja diselesaikan dengan baik, tidak ada hambatan-hambatan. Misalnya penyelesaian RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) sebentar lagi kami P2-APBD, itu dijadwal terpenuhi," kata dia.

Heru Budi pun disebutnya punya nilai plus lainnya lantaran dianggap sudah mengerti seluk beluk permasalahan di Jakarta.

Sebab, Heru Budi mengawali kariernya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI.

Bahkan, Manuara mengaku sudah mengenal Heru sejak 1992 silam saat Jakarta masih dipimpin Gubernur Wiyogo Atmodarminto.

Ia pun mengaku masih mengingat betul momen sosok Heru pertama kali mendapatkan posisi eselon IV sebagai Kasubag Pengendalian Pelaporan Pemerintah Kota Jakarta Utara di tahun 1999 lalu.

“Sekarang, untuk saat ini beliau yang paling paham di antara birokrat yang ada, karena beliau besar dari bawah dan mengikuti perkembangan Jakarta dari zaman Gubernur pak Wiyogo,” ucapnya.

Sebagai informasi tambahan, nama Heru Budi belakangan memang memanaskan Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, Heru Budi masuk radar Partai Demokrat untuk bisa maju dalam ajang kontestasi politik tingkat daerah tersebut.

(TribunNewsmaker.com/TribunJakarta.com)

Berita Terkini