TRIBUN-TIMUR.COM - Rulpiani perempuan berusia 33 tahun warga Bonto, Kecamatan Malua, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, melahirkan bayi kembar3 atau triplet di RS Fatima Makale, Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, pada hari Senin, 8 Juli 2024 pukul 08.42 WITA.
Bayi pertama yang lahir adalah perempuan dengan berat 2,3 kilogram dan panjang 42 sentimeter.
Bayi kedua adalah laki-laki dengan berat 1,5 kilogram dan panjang 40 sentimeter, sementara bayi ketiga juga laki-laki dengan berat 1,9 kilogram dan panjang 42 sentimeter.
Humas RS Fatima, Yuli Juwita, menyatakan bahwa kelahiran triplet ini adalah yang pertama kali terjadi di RS Fatima Makale sejak ia mulai bertugas di sana pada tahun 2019.
"Ini adalah kejutan bagi kami, karena kelahiran triplet sangat langka, biasanya hanya kembar dua atau gemeli," kata Yuli Juwita saat dikonfirmasi di RS Fatima Makale pada Selasa sore, 9 Juli 2024.
Menurut Yuli Juwita, bayi triplet ini sudah terdeteksi sejak usia kehamilan tiga bulan melalui pemeriksaan rutin USG.
Dokter yang menangani Rulpiani adalah dr. Welem Tandi Lolok Sitohang SpOG sebagai dokter kandungan, dan dr. Rizka Yulianti M Ked Klin SpA sebagai dokter anak.
"Ibunya rutin melakukan kontrol USG di RS Fatima Makale, dan dari USG tersebut, sudah diketahui pada usia kehamilan 3 bulan bahwa ini adalah kehamilan triplet," ungkap Yuli Juwita.
Penyebab bayi kembar 3
Dikutip dari berbagai sumber, lahirnya bayi kembar 3 dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
1. Kehamilan trizygotik
Ini adalah jenis kehamilan kembar 3 yang paling umum, terjadi ketika tiga sel telur dibuahi oleh tiga sperma yang berbeda.
Hasilnya adalah tiga embrio yang tidak terkait secara genetik, sehingga bayi kembar 3 ini tidak akan terlihat identik.
Kemungkinan kehamilan trizygotik sangatlah rendah, hanya sekitar 1 dalam 8.000 kelahiran.
2. Fertilisasi In Vitro (FIV)