Esther menyampaikan bahwa impor bahan baku masih terus membengkak karena nilai tukar rupiah terdepresiasi, sehingga industri manufaktur dan lainnya yang menggantungkan diri pada bahan baku impor sangat terdampak.
Persoalan terakhir, fungsi intermediasi keuangan, yakni penerima kredit masih terbatas.
Artinya margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan di Indonesia masih relatif tinggi.
"Apalagi dengan adanya kebijakan tingkat suku bunga tinggi, dan nilai tukar rupiah yang sangat volatil. Hal ini tentu akan menjadi beban pemerintahan presiden terpilih," tutupnya.
Hasil Survei Litbang Kompas soal Pemerintahan Prabowo-Gibran
Mayoritas publik yakin Prabowo-Gibran mampu menyelesaikan problem bangsa.
Soal penyelesaian pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), survei menunjukkan sebanyak 72,4 persen responden memilih yakin.
Publik percaya pemerintahan yang baru nanti mampu mengatasi masalah terkait perekonomian masyarakat seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, persoalan pemenuhan dan ketergantungan produk pangan.
Mayoritas responden juga meyakini, berbagai masalah makro ekonomi hingga persoalan pemenuhan kebutuhan ekonomi riil yang menjadi keseharian masyarakat akan menjadi lebih baik.
Sebanyak 83,6 persen responden yakin Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dapat meninggikan martabat bangsa Indonesia di mata dunia internasional.
Mengenai program bergizi gratis, sebanyak 57,3 persen responden memilih yakin bahwa program Prabowo-Gibran tersebut akan terwujud.
"Beragam problem kehidupan perekonomian masyarakat, seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, persoalan pemenuhan dan ketergantungan produk pangan, hingga program makan siang gratis, diyakini akan berjalan baik," tulis Litbang Kompas dalam surveinya, seperti dalam keterangan diterima, Sabtu (22/6/2024).
"Khusus terkait program pemberian makan siang gratis, misalnya, lebih dari separuh (57,3 persen) meyakini akan terwujud."
Survei tersebut turut menunjukkan tingkat kepercayaan publik bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mendorong Indonesia menjadi lebih baik dalam beberapa aspek.
Sebanya 83,6 persen yakin pertahanan negara akan semakin kuat dan 69,0 persen percaya swasembada pangan akan terealisasi.