"Hal ini sangat menguntungkan masyarakat karena dimanfaatkan dengan baik dalam pelaksanaan belanja operasi yang bermanfaat untuk kepentingan publik," sambungnya.
Sementara itu Juru Bicara Fraksi Partai Nasdem Ari Ashari Ilham mengatakan, target PAD menuju Rp2 triliun tidak tercapai dan jauh dari harapan.
"Tentunya pihak yang paling bertanggungjawab adalah Bapenda yang ternyata tidak mampu mengoptimalkan potensi PAD. Hal ini mengindikasikan kegagalan managemen pengelolaan PAD yang mengarah kegagalan Pemerintah Kota Makassar," kata Ari.
Kemudian terkait retribusi daerah hanya terealisasi 33,56 persen dari target, dari tahun ke tahun retribusi daerah tidak pernah memenuhi target.
Penarikan Retribusi kepada masyarakat dinilai juga tdk maksimal karena banyaknya kebocoran terhadap pengelolaan pendapatan, ini terjadi akibat belum menggunakan sistem ‘lesscash’ atau tidak menggunakan Teknologi Informasi (IT) yang baik.
"Aparat kita masih menggunakan cara-cara lama manual yg rentan dengan kebocoran," tegasnya.
Faktor lain yang tidak kalah penting bahwa masih banyak masyarakat yang enggan membayar retribusi akibat dari pelayanan aparat.
Seperti pelayanan persampahan dan pelayanan lainnya di tingkat paling bawah. (*)