TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop resmi membuka Rumah Sakit Pratama Babo di Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (13/6/2024).

Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, Frangky D Mobilala. Dalam sambutannya, Frangky menjelaskan bahwa pendirian RS Pratama Babo merupakan bagian dari janji politik Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop.

Frangky mengungkapkan bahwa setelah dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan, ia segera mengajukan dua izin pembangunan rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan.

"Izin pembangunan yang diajukan mencakup daerah Mayado dan Babo," ungkap Frangky dalam sambutannya. Namun, dari dua pengajuan tersebut, hanya izin RS Pratama Babo yang disetujui.

Frangky berharap bahwa pembangunan RS di daerah Mayado untuk wilayah pegunungan juga akan segera terwujud.

Ia menambahkan bahwa kehadiran RS Pratama Babo dapat membantu mengatasi masalah kesehatan di daerah pesisir Teluk Bintuni.

"Diharapkan RS Pratama Babo mampu mengatasi masalah akses kesehatan di tujuh distrik yang selama ini kesulitan merujuk pasien ke kota karena jaraknya yang jauh," tambah Frangky.

Ketujuh distrik tersebut adalah Sumuri, Arandai, Tomu, Kamundan, Kaitaro, Weriagar, dan Kuri.

"Kami sering kesulitan untuk merujuk pasien. Kadang-kadang pasien harus menggunakan speedboat ke kota, tetapi karena gelombang laut yang tinggi, banyak pasien yang meninggal sebelum sampai," jelasnya.

Proyek pembangunan RS Pratama Babo ini dikerjakan oleh PT Pentagon dalam waktu sembilan bulan, dari Maret 2023 hingga Desember 2023.

Total anggaran sebesar Rp 70 miliar digunakan untuk proyek ini, dengan rincian Rp 50 miliar untuk bangunan, Rp 6 miliar untuk infrastruktur, dan Rp 14 miliar untuk pengadaan alat kesehatan.(*)