Asa akan adanya solusi diberikan langsung Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh kala bertemu, Kamis (6/6/2024) di Kota Makassar rupanya tak seperti diharapkan.
Orang nomor satu Sulsel itu hanya meminta Baharuddin, bersama enam kepala desa di Kecamatan Latimojong untuk bersabar.
"Jawaban pak gubernur hanya meminta kami bersabar. Tapi saya bilang kami mau mengadu ke mana lagi," curhat Baharuddin kepada Tribunluwu.com, Sabtu (8/6/2024).
Baharuddin mengaku, saat pertemuan dengan Prof Zudan, ia menyampaikan keluhan akses jalan ke desanya masih sulit untuk dilalui warga.
Sebab, sebulan pasca longsor menerjang Latimojong, akses jalan hanya bisa dilalui roda dua.
Apalagi, alat berat belum bisa menjangkau lokasi Desa Lambanan, karena medan menuju lokasi masih sangat sulit dilalui.
"Setelah bertemu Pj Gubernur Sulsel, saya tegas menyampaikan, perlu ada penanganan khusus untuk Desa Lambanan, Buntu Sarek dan Tibussan," akunya.
"Karena sampai sekarang akses jalan belum normal. Alat berat juga belum bekerja membuka material longsor," tambahnya.
Di depan Prof Zudan, Baharuddin mengaku, sabar tidak bisa lagi diterapkan bagi warga ketakutan dan kelaparan.
"Warga kami di Dusun Doke-doke sampai sekranag juga masih ketakutan. Tiap malam kalau hujan, mereka tidak berani tinggal di rumahnya dan memilih ke camp pengungsian," ujarnya.
Dirinya pun meminta, agar Prof Zudan bisa meninjau langsung Desa Lambanan tanpa harus mengandalkan tim survei
"Karena beliau janji setelah lebaran inshallah datang. Untuk sementara tim survei yang akan turun dalam waktu dekat. Saya bilang, coba lihat langsung pak, sehingga penanganan dan kebijakan yang diambil bisa cepat," terangnya.
Menurut Baharuddin, dengan terjun langsung ke lokasi, Pj Gubernur Sulsel bisa melihat langsung kehidupan warganya pasca bencana longsor.
Apalagi, kata dia, sebagian warganya kini gagal panen. Sehingga perekonomian warga terganggu.
"Bagaimana kondisi perekonomian warga, anak-anak sekolah, dan akses jalan yang belum pulih. Saya sampaikan, kalau hampir 70 persen warga kami gagal panen. Karena sumber perekonomian mereka hanya dari kopi. Dan itu terdampak setelah longsor kemarin," tandasnya.