Pilkada Jakarta

Nasdem Relakan Anies Baswedan untuk Diusung PDIP di Jakarta, Partai Pendukung Prabowo Beri Sinyal

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDI Perjuangan melirik Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta. PDI Perjuangan yang dulu sangat bertentangan dengan Anies, sekarang mulai melirik Anies untuk maju di Pilkada Jakarta.

TRIBUN-TIMUR.COM - Partai Nasdem merelakan Anies Baswedan untuk diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jakarta.

Kini PDIP melirik Anies Baswedan untuk didorong maju bertarung di Pemilhan Gubernur Jakarta.

Dulu PDIP sangat bertentangan dengan Anies Baswedan, sekarang partai besutan Megawati sudah berubah pikiran.

PAN yang merupakan partai pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 juga memberikan sinyal mengusung Anies di Pilkada Jakarta.

Apakah mungkin PDIP mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta? 

Terkait rumor PDIP melirik Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Nasdem buka suara. 

Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menilai tidak ada yang salah jika PDIP melirik Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. 

Kata Sahroni, untuk pertarungan Pilkada Jakarta cukup dinamis, sehingga banyak sosok termasuk Anies yang digadang layak untuk maju.

"Ya sangat dinamis ya di Jakarta. Semua punya potensi untuk maju sebagai Gubernur DKI Jakarta yang bukan ibu kota nantinya, tapi kita lihat perkembangannya," kata Sahroni kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (5/6/2024).

Meski begitu, Nasdem kata dia, menyambut baik jika PDIP memang berniat mengusung Anies di Pilkada Jakarta.

Hanya saja, Sahroni tidak membeberkan secara pasti apakah ada komunikasi antara pihaknya dengan PDIP perihal pengusung Anies.

 "Ya kalau memang PDIP mau dukung Anies sangat baik, kan banyak calon potensi yang luar biasa di Jakarta," ujar dia.

"Kan itu haknya partai masing-masing," tukas Sahroni.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, buka suara soal nama Anies Baswedan dipertimbangkan partainya untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.

Puan tak berbicara banyak mengenai hal tersebut. Dia hanya menyebut bahwa Anies sosok yang menarik.

"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Dia juga enggan mengungkapkan apakah PDIP akan mengusung kader atau sosok eksternal di Pilkada Jakarta.

Ketua DPR RI ini menjelaskan PDIP akan realistis melihat situasi dan dinamis Pilkada serentak 2024.

"Ya harus realistis bagaimana melihat situasi di lapangan karena setiap daerah itu wilayahnya itu beda-beda, ini kira-kira peluangnya ada di wilayah mana," ujar Puan.

PKS Belum Beri Sinyal Dukung Anies di Pilkada Jakarta

Nasib Anies Baswedan untuk ikut maju sebagai calon gubernur Jakarta 2024 belum ada kepastian.

Padahal di sebelumnya, Anies Baswedan mengeklaim telah dilamar beberapa partai politik agar maju di Pilkada Jakarta 2024.

Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta menyatakan masih menunggu keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS mengenai usulan pengusungan Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin mengatakan, dari figur eksternal partai, pihaknya hanya mengusulkan nama Anies.

"Usulan DPW PKS DKI dari eksternal hanya nama Anies Baswedan," kata dia, Jumat (31/5/2024), dikutip Kompas.com.

Meski diusulkan oleh DPW PKS DKI, tapi semua keputusan ada di tangan DPP PKS.

"Keputusannya ada di tangan DPP," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya masih menunggu pembahasan di DPP terkait pengusulan nama Anies.

Selain mengusulkan nama Anies yang merupakan figur eksternal, pihaknya juga mengajukan kader internal untuk masuk dalam bursa calon gubernur (cagub) dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Ya, masih menunggu pembahasan di DPP. Untuk kader internal ada tiga orang,"ungkapnya.

"Selain Pak Anies, ada tiga nama kader PKS yang juga dikirim ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, yakni Mardani Ali Sera, Mohamad Sohibul Iman, dan saya sendiri, Khoirudin, selaku Ketua DPW PKS DKI Jakarta," imbuh dia.

Tetapi, kata dia, semua keputusan ada di DPP PKS, apakah dari empat nama yang diajukan akan diterima atau ditolak.

Klaim Anies

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku telah mempertimbangkan untuk kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal tersebut diungkapkan Anies di hadapan warga Jakarta, tepatnya saat ia hadir dalam acara di Kampung Jaringan Rakyat Miskin Kota di Kampung Marlina, Minggu (19/5/2024).

Anies menyebut, dirinya mendapat undangan dari beberapa parpol untuk kembali memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta.

Atas tawaran tersebut, Anies pun masih mempertimbangkannya, apakah ia akan rehat usai kalah di Pilpres 2024 kemarin, atau maju di Pilkada DKI.

"Nah, jadi tadi disampaikan pernyataan dukungan kami. Saya ngomong sama bapak/ibu, memang saya mendapatkan undangan dari parpol-parpol, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan jadi gubernur."

"Saat ini saya sedang mempertimbangkan. Apakah kembali atau tidak," kata Anies dilansir Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Lantas bagaimana tanggapan parpol terkait Anies yang mulai mempertimbangkan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta ini?

PAN Nyatakan Terbuka Usung Anies

Ketua DPP PAN, Saleh Daulay, mengatakan bahwa partainya tidak menutup pintu bagi siapapun yang maju di Pilgub Jakarta.

Termasuk, kata dia, Anies yang juga sebagai bakal calon petahana.

"Yang jelas kita tidak pernah menutup pintu bagi siapapun untuk maju. Kita akan memilih yang terbaik di DKI," kata Saleh, Selasa (21/5/2024).

Namun demikian, Saleh menyatakan nama Anies masih dalam tahapan evaluasi.

Sebab, bisa saja nantinya mantan kandidat pemilihan presiden (pilpres) 2024 itu tidak mendaftarkan diri ke PAN.

"Nanti kita kan evaluasi semua kan belum jangan-jangan Anies-nya nggak daftar di PAN. Ya kan kita ngga tau, liat dulu.

Mudah-mudahan kalau daftar semua tentu semua yang daftar pasti dievaluasi dikasih proporsi yang sama," ungkapnya.

Lebih lanjut, Saleh mengaku pihaknya tidak tahu apakah sudah ada pembicaraan Anies dengan DPP PAN untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Namun, bisa saja komunikasi sudah dilakukan secara informal dengan petinggi PAN.

Di sisi lain, ia menyatakan saat ini PAN masih fokus untuk mendorong kadernya maju di Pilkada Jakarta.

Sejumlah nama yang digodok adalah Zita Anjani, Pasha Ungu, Eko Patrio dan Uya Kuya.

"Kalau bisa tentu kader PAN pasti kader PAN yang diutamakan.

Namanya partai ngapain kita mendorong orang lain kalau kader kita sendiri mampu gitu yang kita dorong," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Berita Terkini