TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Boomerang manuver politik Nurhaenih yang menjabat Ketua DPRD dan Ketua Harian DPD II Golkar Palopo.
Hal ini bermula ketika nama Nurhaenih diusung partai Nasdem menjadi calon Wakil Wali Kota Palopo mendampingi Farid Kasim Judas (FKJ) di Pilwalkot Palopo 2024.
Nasdem Palopo mengusulkan paket FKJ dan Nurhaenih bertarung di Pilwali Palopo 2024.
Paket tersebut hasil dari sidang pleno DPP Nasdem Palopo.
Kemudian, rekomendasi sudah masuk ke DPW dan DPP Nasdem.
Setelah direkomendasikan lewat Nasdem, Nurhaenih menuai sorotan dari pengurus dan sayap organisasi Golkar.
Akibat dari gerakan politiknya itu, Nurhaenih dikeluarkan dari grup WhatsApp oleh Sekretaris Angakatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Tidak hanya itu, AMPG menganggap Nurhaenih sudah berkhianat.
Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Resky Mahendra langsung mengambil tindakan tegas atas manuver Nurhaenih.
Ketua DPRD Palopo itu dianggap berkhianat karena diusung Partai lain.
Tindakan Nurhaenih juga tidak mendapat restu dari DPD II Golkar Palopo.
"Kemarin saya mengeluarkan dia karena mengkhianati Golkar. Ia memilih berpasangan dengan Bacalon lain di Pilkada nanti," katanya kepada tribun timur, Selasa (4/6/2024).
Sekretaris Golkar Sulsel Andi Marzuki mengatakan paket tersebut tidak mendapat restu dari DPP Golkar.
Pasalnya Golkar Sulsel punya rekomendasi sendiri.
Kemudian paket FKJ dan Nurhaeni, kata Andi Marzuki itu belum final.