Pria berompi ungu juga kadang berusaha ikut meneriakkan terkakan berbahasa Bugis Ustad Amran Beddu Borahima.
Ustad Amran Beddu Borahima mengajak petugas haji lainnya yang fasih Bahasa Bugis untuk meneriakkan hal serupa.
Seorang pelaksana MCH 2024 menunggu jemaah di depan pintu masuk paviliun B4 dan membisikkan kepada semua jemaah yang lewat “Aja’na ta ellih kartunna yero pabbalu kartueh.”
Lama-lama para pria berompi ungu heran. Semua jemaah menolak diambil passportnya dan “laaa” pada kartu perdana yang mereka sodorkan.
“Saya ajak teman-teman pakai Bahasa Bugis. Karena kalau pakai bahasa Indonesia, mereka sudah ada yang tahu artinya,” jelas Ustad Amran Beddu Borahima.
Jemaah haji Indonesia Kloter 22 UPG itu memang rerata berbahasa Bugis. Mereka dari Wajo, Pangkep, Makassar, dan Sulbar.(*)