TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh memasuki hari kedua kerja dari Kantor Gubernur Sulsel pada Selasa (21/5/2024).
Prof Zudan sudah mulai memikirkan langkah strategis terkait sejumlah program prioritas nasional.
Selain inflasi, perhatiannya tertuju pada angka stunting.
Apalagi Presiden Joko Widodo menargetkan stunting berada di angka 14 persen pada tahun ini.
Penanganan stunting disebutnya harus melibatkan stakeholder.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Zudan Siap Perkuat Program Prioritas Bahtiar
Terutama dalam mengedukasi terkait kesehatan.
"Stunting tentu ini dinas kesehatan, pemdes, BKKBN, tokoh masyarakat, minta tolong NU, MUI sampaikan ke masyarakat makan makanan bergizi. Sampai dua tahun masih diberikan ASI," kata Prof Zudan.
Bukan hanya untuk bayi, namun mulai dari orangtua.
Para calon orangtua harus menjaga kesehatannya sedini mungkin.
Bahkan sebelum menikah, perlu dipastikan terkait kesehatannya.
"Yang mau hamil dari menikah harus sehat. Tidak boleh anemia, yang mau hamil tidak boleh terlalu kurus. Di cek kesehatannya," katanya.
Baca juga: Bagaimana Nasib Pisang Cavendish di Sulsel? Begini Respon Pj Gubernur Prof Zudan
Diketahui, prevalensi stunting Sulsel berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 mencapai angka 27,4 persen.
Padahal target di 2024 angka stunting berada di kisaran 14 persen.
Bahkan jika bisa angka stunting hilang jadi 0 persen.
Persoalan stunting sudah dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulsel.