TRIBUN-TIMUR.COM - Pesawat Garuda Indonesia GA-1105 yang terbakar, Rabu (15/5/2024) sore, ternyata merupakan pesawat yang disewa dari maskapai Terra Avia.
Terra Avia merupakan perusahaan penyedia jasa carter pesawat yang berbasis di Bandara Internasional Chișină di Chișinău, Moldova, Eropa Timur.
Hal itu diketahui dari nomor registrasi pesawat ini, ER-BOS.
Terra Avia mulai mengoperasikan pesawat ini pada September 2022.
Sebelum berpindah tangan ke Terra Avia, pesawat tipe Boeing 747-412 ini dimiliki maskapai Rusia, Transaero Airlines selama 3 tahun (2012 - 2015).
Namun, sebelumnya dimiliki Singapore Airlines selama 11 tahun, mulai tahun 2011 hingga 2012, dengan nomor registrasi 9V-SPQ dan digunakan untuk rute antarbenua.
Pesawat ini berusia 22,6 tahun atau diproduksi pada Oktober 2001.
• Foto Detik-detik Pesawat Garuda Indonesia Terbakar saat Angkut Jamaah Haji, Api di Sayap
Garuda Indonesia pada tahun 2017 lalu secara resmi mempensiunkan pesawat Boeing 747-400 miliknya.
Sebanyak tiga pesawat Boeing 747-400 dengan nomor registrasi PK-GSI, PK-GSG, dan PK-GSH tidak akan dioperasikan lagi dalam penerbangan Garuda Indonesia setelah 23 tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia pada saat itu, Pahala N Mansury mengatakan, pesawat tersebut telah dioperasikan sejak tahun 1994, dengan jam terbang selama 89.900 jam.
Baca juga: 9 Kali Pesawat Garuda Putar-putar di Udara saat Terbakar, 450 Jamaah Calon Haji Selamat
Pesawat tersebut dipensiunkan, karena pemakaian bahan bakarnya lebih boros dibandingkan pesawat yang dimiliki sekarang seperti Boeing 777-300 ER.
"Pesawat ini telah beroperasi 23 tahun dan mempunyai kapasitas 428 penumpang. Ini kapasitas terbesar dari seluruh jajaran armada," ujar Pahala di GMF AeroAsia, Tangerang, Senin (9/10/2017).
Mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini mengungkapkan, penerbangan terakhir pesawat tersebut dengan melayani penerbangan kepulangan jamaah haji dari Madinah menuju Makassar pada 6 Oktober 2017.
• Penjelasan Resmi Garuda Indonesia Terkait Pesawat Pengangkut 450 Jemaah Kembali ke Bandara Makassar
Untuk selanjutnya, tutur Pahala, pesawat tersebut nantinya akan dijual ke negara lain.
Namun, Pahala pada saat itu engggan menyebutkan ke negara mana pesawat tersebut akan dijual.
"Belum tahu (mau dijual ke mana), tetapi sedang proses penjualan," pungkas dia.
Boeing 747-400 merupakan armada terbesar dari sejumlah armada yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Pesawat ini memiliki kapasitas 428 penumpang yang terdiri dengan 42 kursi di kelas eksekutif dan 386 sisanya di kelas ekonomi, dengan AVOD yang hanya tersedia di kelas eksekutif.
Kehandalan Boeing 747-400 membuktikan kehandalannya dengan menggabungkan keunggulan aerodinamis dari masing-masing model Boeing 747.
Winglet memberikan efek sayap yang melebar, namun tanpa melebihi slot bandara standar.
Pesawat ini juga dikenal karena daya tahannya, dapat terbang long range non-stop dengan kecepatan lebih tinggi, serta dapat mengangkut lebih banyak payload, baik penumpang maupun kargo.
Kapasitas pesawat B747-400 merupakan yang terbesar dari seluruh jajaran armada.
Hal ini sangat bermanfaat pada penerbangan Haji dan Umroh serta penerbangan charter.
Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat B747-400 untuk melayani rute-rute penerbangan internasional dan domestik. Antara lain Amsterdam, London, Frankfurt, Munchen, Zurich, Paris, Madrid, Vienna, Tokyo Narita, Nagoya, Osaka, Seoul, Beijing, Shanghai, Hongkong, Taipei, Singapura, Bangkok.
Kemudian Kuala Lumpur Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, Abu Dhabi, Kairo, Melbourne, Sydney, Brisbane, Perth, Ujung Pandang. Surabaya, Medan, Padang, Palembang, Balikpapan, Banda Aceh, dan Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 747-412 bernomor penerbangan GIA 1105 terbakar saat terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Maros, Sulsel menuju Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Rabu (15/5/2024) sore.
Pesawat yang mengangkut 450 jamaah calon haji asal Kabupaten Gowa, Sulsel, yang tergabung dalam Kloter 5 Embarkasi Makassar itu take off pada pukul 15.38 Wita.
Namun, setelah 8 menit di udara, pesawat tampak putar haluan sebagaimana data dari situs monitor penerbangan Flightware.com.
Pesawat tampak 9 kali putar-putar di udara.
Kemudian Return to Base (RTB) dan akhirnya mendarat pada pukul 17.07 Wita atau setelah 1 jam dan 29 menit terbang.
Foto yang beredar menunjukkan sayap kanan pesawat mengeluarkan api dan asap tebal di udara.
Pesawat itu mendarat darurat dengan kondisi mesin yang sudah rusak.
Seluruh jamaah calon haji yang ada di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam kondisi baik dan kembali ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Terbaru, jamaah kloter 5 kembali diterbangkan menuju Madinah pada Rabu malam ini, pukul 22.02 Wita, dengan nomor penerbangan yang sama.(*)