TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar video yang menyebutkan beras dari China beracun.
Video tersebut disebar akun Twitter @AbdHali59646742 pada 5 Mei 2024.
Video menampilkan kompilasi potongan video dari proses pengiriman beras dari Vietnam dan digabungkan dengan video lainnya.
Juga disertai dengan tampilan liputan terkait IRT asal Bukittinggi yang mengalami sakit perut setelah mengkonsumsi beras yang diduga sintetis.
Potongan video tersebut pun membuat khawatir.
Namun setelah dicek fakta, terungkap fakta sebenarnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, video IRT asal Bukittinggi yang mengalami sakit perut usai mengkonsumsi beras yang diduga sintetis adalah tidak benar.
Penemuan beras diduga palsu di Bukittinggi itu terjadi pada tahun 2023 di daerah Campago Ipuh oleh seorang warga bernama Dessi.
Ia mengaku mengalami sakit komplikasi setelah mengonsumsi beras yang diduga sintetis itu, seperto radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi, setelah dua pekan memakan beras tersebut.
Beras yang dibeli dengan harga Rp5.000 per kilogram itu kemudian diperiksa pihak kepolisian untuk selanjutnya dicek laboratorium.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri mengungkap beras diduga sintetis tersebut ternyata beras biasa.
Ia juga mengungkap jenis dan asal beras tersebut.
Menurutnya beras merupakan beras lokal Sumbar yang berjenis Sokan asal Kabupaten Pasaman.
“Kami sudah memperoleh hasilnya pada Sabtu lalu.
Hasilnya bukan sintetis. Beras itu murni beras lokal, yang berasal dari Kabupaten Pasaman,” katanya, Senin (16/10/2023).