TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Bencana banjir bandang merendam ratusan pemukiman warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).
BPBD Luwu mencatat, sebanyak 13 kecamatan terkena dampak banjir bandang.
Bencana tanah longsor bersamaan terjadi di Kecamatan Latimojong.
Banjir bandang dan tanah longsor menimpa Luwu menimbulkan korban jiwa.
Dilaporkan sebelumnya, bencana tanah longsor di Latimojong merenggut 7 nyawa.
Kepala Desa Buntu Sarek, Sabil mengaku, sebanyak 7 warganya dikabarkan tertimbun material longsor.
"Dikabarkan ada 7 orang meninggal dunia, akibat tanah longsor," jelasnya.
Baca juga: Pj Bupati Luwu Sulsel Keluarkan Surat Pernyataan, Tetapkan 30 Hari Masa Tanggap Darurat Bencana
Kata Sabil, laporan warga yang menjadi korban ialah Rumpak (97), Jatima (55), Rima (84), Muhammad Misdar (29), Mawi (57), Sukma (9), dan Kapila (87).
Sekretaris BPBD Luwu Aminuddin mengaku, jumlah korban jiwa di bencana tanah longsor Latimojong bertambah.
"Bertambah satu orang atas nama Sampe (55). Jadi total korban jiwa menjadi 8 orang," bebernya, Sabtu (4/5/2024).
Kata Aminuddin, untuk bencana banjir bandang, ditemukan 4 korban jiwa di Desa Poringan, Kecamatan Suli.
"Ditambah 2 oramg ditemukan dalam keadaan meninggal dunia juga di Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat," jelasnya.
Sehingga total korban jiwa bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong dan banjir bandang di Kecamatan Suli Barat sebanyak 14 orang.
Dirinya menambahkan, tak hanya korban jiwa, bencana yang terjadi di Luwu juga mengakibatkan rusaknya sejumlah akses jalan.
Berikut data kerusakan akses jalan akibat bencana yang terjadi di Luwu:
- Jalan Desa Tampumia Radda, Kecamatan Belopa 20 meter.
- Jalan Salla, Kecamatan Belopa 40 meter.
- Badan jalan Desa Saronda, Kecamatan Bajo barat 30 meter.
- Desa Ulu Salu, Desa Tolajuk, Desa Buntu Tabang, Kecamatan Latimojong badan jalan tertimbun. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana