TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bencana alam mengepung Sulawesi Selatan (Sulsel) hari ini, Jumat (3/5/2024).
Kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap dan Pinrang dikepung banjir.
Sementara di Enrekang dan Sinjai diterjang tanah longsor.
Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel menerapkan status siaga darurat.
Tim penyelamat sudah diturunkan ke setiap titik bencana.
Baca juga: 6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Longsor, Di Luwu 7 Meninggal
Tugasnya mengevakuasi korban terdampak ke posko pengungsian.
Kemudian melacak keberadaan korban yang kemungkinan hilang.
Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo mengingatkan regu penyelamat tetap memprioritaskan keselamatan diri.
Begitu juga bagi masyarakat yang sedang dievakuasi maupun ikut membantu tim.
“Masyarakat dan rescue harus tetap memperhatikan keselamatan diri saat akan melakukan evakuasi atau melakukan pertolongan," kata Amson Padolo.
Tim penyelamat tetap harus memperhatikan Standar Operasional Kerja (SOP).
Terutama terkait alat keselamatan diri masing-masing.
Baca juga: Malam Ini Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Datangi Lokasi Banjir di Luwu
"BPBD termasuk Sulsel itu melakukan kesiapsiagaan dan melakukan pertolongan dan mengevakuasi warga yang terdampak. Kerja sama dengan tim rescue lainnya, TNI polri, untuk melakukan pertolongan dan mencari apabila ada warga yang hilang dan melakukan pertolongan," jelas Amson.
Pemetaan titik evakuasi juga sudah dilakukan.
Posko pengungsian juga sudah berdiri di setiap kabupaten yang terdampak.
Longsor Terjang Enrekang, Jalan Trans Sulawesi Putus
Jalan trans Sulawesi tepatnya di jalan penghubung Kabupaten Enrekang - Sidrap - Pinrang - Tana Toraja, tidak bisa dilalui karena terjadi longsor, Jumat (3/5/2024) pagi.
Material longsor menutupi seluruh badan jalan sehingga jalanan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan karena lumpuh total.
Informasi terkini, pukul 13.17, Kasat Lantas Polres Enrekang AKP Bakri mengatakan jalan trans Sulawesi tersebut masih belum bisa dilalui.
"Masih lumpuh total. Belum bisa dilalui kendaraan," kata AKP Bakti saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2024) siang.
Dia menuturkan, longsor terjadi 2 km sebelum masuk kota Enrekang.
"2 km sebelum masuk kota Enrekang, sekarang ini mengalami longsor dan lumpuh total. Kendaraan tidak bisa lewat sama sekali," ujarnya.
Dia menuturkan, material longsor di jalan penghubung kabupaten itu belum bisa dibersihkan.
Pasalnya kondisi tanah masih bergerak dari atas gunung. Serta masih terjadi hujan.
"Kita sudah siapkan alat berat untuk mengangkut material longsor. Namun, alat berat tersebut tidak bisa bekerja karena tanah terus bergerak," katanya.
Banjir Putus Jl Poros Wajo-Palopo Sulsel
Banjir melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (3/5/2024)
Salah satunya di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, tepatnya di Kelurahan Benteng.
Akibatnya arus lalu lintas di poros Wajo-Palopo terputus.
Sehingga aktivitas warga terganggu dan mengakibatkan kemacetan kurang lebih 10 km.
Tidak hanya itu, sejumlah rumah warga juga ikut terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Syamsul Bahri mengatakan banjir terjadi dikarenakan Sungai Awo meluap.
"Iya, Sungai Awo meluap dan Bendungan Awo tidak bisa menampung debit air yang terlalu tinggi," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.
Beberapa warga pun dievakuasi.
"Kurang lebih 200 KK terdampak. Sebagian sudah kami evakuasi tapi beberapa juga masih bertahan di rumahnya," lanjut Syamsul Bahri.
Pihaknya terus bersiaga di lokasi banjir, khususnya di dua kecamatan, yakni Pitumpanua dan Keera.
"Dua lokasi yang banjir. Tapi kalau di Kecamatan Keera sudah surut. Tapi di Pitumpanua arus masih deras," tegasnya.
Untuk itu, ia meminta kepada warga agar kiranya tetap berhati-hati dan segera melaporkan apabila menemukan kendala lainnya.
"Kami minta warga segera melapor apabila ada kejadian yang tidak diinginkan dan tetap harus siaga sebab hujan masih turun hingga saat ini," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz