Kabinet Prabowo

Fix Nasdem dan PKB Dapat Kursi Menteri Kabinet Prabowo, PDIP Diprediksi Tetap Oposisi, PKS Tak Jelas

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih, Prabowo Subianto ternyata sudah menyiapkan jatah kursi menteri untuk Partai Nasdem dan PKB.

Oleh karena itu, Mahfuz Sidik mengingatkan publik dengan narasi yang menurutnya muncul dari kalangan PKS.

Narasi itu adalah menganalogikan Nabi Musa tidak perlu berutang kepada Firaun, karena dahulu Anies Baswedan diusung menjadi calon Gubernur Jakarta pada 2017 oleh Partai Gerindra.

Mahfuz Sidik mengungkapkan, selama ini PKS kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.

Menurut Mahfuz Sidik, salah satu contohnya adalah cap pengkhianat kepada Prabowo karena bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin pada 2019, yang menurutnya muncul dari PKS.

"Ketika pada 2019 Prabowo Subianto memutuskan rekonsiliasi dengan Jokowi, banyak cap sebagai pengkhianat kepada Prabowo Subianto. Umumnya datang dari basis pendukung PKS," jelas Mahfuz Sidik.

Mahfuz Sidik menegaskan, bahwa selama ini Jokowi dan Prabowo telah mengingatkan untuk tidak menarasikan membelah politik dan ideologi.

"Narasi-narasi yang beresiko membelah lagi masyarakat secara politis dan ideologis.

Padahal itu yang sering diingatkan oleh Presiden Jokowi dan capres Prabowo," tutur Mahfuz Sidik.

Senada, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah mengingatkan, PKS tidak mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

PKS lah yang memperjuangkan gagasan perubahan Anies-Muhaimin (AMIN) sehingga sulit dikompromikan.

“Itu sebabnya sebaiknya PKS mengambil sedikit waktu untuk berpikir lebih mendalam tentang pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang selama ini diusung,” kata Fahri Hamzah, Senin (29/4/2024).

Tak hanya itu, Fahri menyarankan agar partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu untuk mempersiapkan gagasan dan argumentasi untuk berada di luar pemerintahan atau oposisi.

“Karena kalah di dalam pemilihan presiden yang lalu (Pilpres 2024),” jelasnya.

Fahri pun menegaskan bahwa partainya sama sekali tidak ada masalah dengan PKS.

Tetapi, masalahnya, lanjut Fahri, adalah dengan pikiran-pikiran dan gagasan yang selama ini dianut serta ideologi PKS.

Dimana, berkaitan dengan sumber daya dari jaringan dan kader yang dimiliki.

"Sehingga itu harus diambil sebagai persoalan PKS sendiri bukan soal dari partai lain,” pungkasnya.

Keinginan PKS Gabung Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan telah menyiapkan kader-kader muda jika diminta mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Hal itu disampaikan dalam sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

“Kami siap, menyiapkan orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cerdas-cerdas yang siap untuk berkontribusi buat negara. Tergantung dibutuhkan, kita siapkan,” kata Habib Aboe.

Anggota DPR RI Dapil Kalsel menuturkan dalam berpolitik tidak ada yang tidak bermanfaat bagi bersama.

Menurutnya, semua partai politik memiliki kepentingan bersama yakni memajukan bangsa dan negara.

Habib Aboe Bakar menegaskan PKS mengambil sikap nothing to lose apabila tidak dilibatkan dalam pemerintahan baru.

“Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap,” ungkapnya.

Masih Pengkajian

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara terkait sinyal PKS ingin bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

Ia mengatakan pihaknya masih mengkaji dan berkomunikasi mengenai partai politik atau parpol yang nantinya akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ya mengenai masalah komposisi koalisi itu akan dibicarakan nanti. Pada saat ini masih dalam pengkajian dan komunikasi, baik dengan partai yang akan masuk maupun dengan partai yang sudah masuk," ujar Dasco saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2024).

Wakil Ketua DPR RI ini pun meminta agar masyarakat bersabar soal keputusan partai politik yang diperbolehkan merapat ke Prabowo-Gibran.

Ia menjelaskan saat ini masih terlalu dini untuk memutuskan apakah akan menolak atau tidak partai yang akan bergabung dalam koalisi.

"Karena itu, terlalu dini kalau kita ngomong apakah dapat menerima atau tidak menerima. Mohon bersabar," ucapnya.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi mengaku telah menyiapkan kader terbaik dari partainya jika diminta untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pria yang akrab disapa Habib Aboe ini menyebut, PKS memiliki kader-kader muda yang siap berkontribusi besar bagi bangsa dan negara.

"Kami siap, menyiapkan orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cedas-cedas yang siap untuk berkontribusi buat negara. Tergantung dibutuhkan, kita siapkan," kata Habib Aboe saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Anggota Komisi III DPR RI ini pun mengatakan, dalam berpolitik tidak ada yang tidak bermanfaat bagi bersama.

Apalagi, ada kepentingan bersama yakni demi bangsa dan negara.

Namun, Habib Aboe menyebut PKS dalam posisi nothing to lose dalam mengambil sikap ke depan.

"Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap," katanya. (*)

Berita Terkini