Kabinet Prabowo

Fix Nasdem dan PKB Dapat Kursi Menteri Kabinet Prabowo, PDIP Diprediksi Tetap Oposisi, PKS Tak Jelas

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih, Prabowo Subianto ternyata sudah menyiapkan jatah kursi menteri untuk Partai Nasdem dan PKB.

"Nanti kalau PDIP tidak didukung oleh partner-partner lain, kelihatannya nanti akan bersama-sama dengan civil society, dengan kekuatan kaum intelektual, cendekiawan, kalangan kampus, aktivis, pasti akan ke sana berkolaborasinya untuk bisa mengkritisi jalannya pemerintahan," tutur Ujang.

Nasib PKS dan Nasdem-PKB beda

Keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merapat ke koalisi Prabowo-Gibran mendapat masalah.

Rencana PKS masuk ke pemerintahan Prabowo - Gibran tidak berjalan mulus seperti Partai Nasdem atau PKB.

Pasalnya, Partai Gelora loyalis Prabowo menentang keras rencana bergabungnya PKS ke Koalisi Indonesia Maju.

Presiden terpilih juga belum menunjukkan tanda setuju menyambut keinginan PKS tersebut.

Prabowo diketahui tidak menghadiri acara halal bihalal yang digelar PKS pada akhir pekan lalu.

Padahal PKS telah mempersiapkan karpet merah untuk Presiden terpilih itu.

Bagaimana sikap Prabowo-Gibran, pilih rangkul PKS atau khianati Gelora yang sejak awal mendukung Prabowo sebagai Capres?

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik pun merespon terkait wacana bergabungnya PKS ke koalisi Prabowo-Gibran.

Mahfuz Sidik menyebut jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan antara PKS dengan massa ideologisnya.

"Jika sekarang PKS mau merapat karena alasan proses politik sudah selesai, apa segampang itu PKS bermain narasi ideologisnya?

Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).

Mahfuz Sidik berujar, selama masa kampanye Pilpres 2024, PKS melakukan serangan negatif secara masif kepada Prabowo-Gibran, terutama kepada Gibran Rakabuming Raka, WaliKota Solo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran," ujar Mahfuz Sidik.

Halaman
1234

Berita Terkini