Pilgub NTT 2024

Kisah 2 Sahabat SD, Baru Bertemu saat Sama-sama Daftar Balon Gubernur NTT Usai 30 Tahun Berpisah

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Frans Aba dan Roy Bulan, dua sahabat SD berpelukan lepas kangen setelah kurang lebih 30 tahun berpisah dan dipertemukan ketika mengikuti proses menuju NTT 1 di Hotel Aston, Senin, 29 April 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM - Kisah dua sahabat SDN 1 Oebobo, Kupang bertemu setelah pisah 30 tahun lebih.

Dua sahabat itu baru bertemu saat sama-sama mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua sahabat SD itu adalah Frans Aba dan Roy Bulan.

Keduanya bernostalgia masa sekolah di Hotel Aston, Kupang pada Senin29  April 2024.

Nostalgia itu selang beberapa jam sebelum Frans Aba mendaftar di DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Frans Aba mengisahkan masa-masa keduanya duduk satu kelas di SDN 1 Oebobo. 

Baca juga: Guru Sekolah dan Pengacara Berebut Rekomendasi Parpol di Pilkada Sumba Barat Daya NTT

Baca juga: 3 Sosok Calon Bupati Sumba Barat Daya NTT 2024, Pertarungan Guru Sekolah, Pengacara dan Anggota DPR

Roy Bulan yang kalem dan tenang  terpilih sebagai ketua kelas dan dirinya yang tukang ribut dan nakal terpilih sebagai wakil ketua kelas. 

Frans Aba mengenal  cukup baik kedua orangtua serta sanak keluarga Roy Bulan.

Karena rumah Roy Bulan di Oebobo sebagai teman bermain dirinya  dan teman-teman.

“Roy ini orang yang sudah punya memang.  Kedua orang tuanya majelis dan orang terpandang dan secara ekonominya bagus. Saat kami masih pakai sepatu big boss, Roy sudah memakai sepatu yang lebih bagus dan mahal.

Disaat orang belum punya kulkas, Roy sudah punya kulkas, sehingga kami senang minum air es di rumahnya Roy. Biar begitu Roy orangnya tidak sombong, dia suka bergaul dengan siapa saja,”tutur Frans Aba.

Lanjut Frans Aba, Roy itu setiap apa yang mau dilakukan penuh pertimbangan serta analisa yang matang, ketimbang dirinya anak nakal yang suka membuat ribut dan onar, suka usil terhadap teman-teman.

Frans yang ayahnya seorang anggota polisi tinggal di Lasikode dan hampir setiap hari bermain di tempatnya Roy Bulan.

Bahkan mereka sering sama-sama mencari bakicot sampai di Taman Nostalgia, Gedung Keuangan  dan  sekitarnya.

“Dulu di Taman Nostalgia, Gedung Keuangan dan sekitarnya masih hutan dan jalan masih berbatu. Jangan bayangkan Kota Kupang seperti saat ini.

Di situlah membuat kami lebih akrab dan antara saya dan Roy bukan sekedar teman tapi sudah menjadi keluarga, sudah bersaudara. Roy juga orang yang suka membantu,” tutur Frans Aba.

Menurut Frans Aba, saat ini Roy Bulan lebih banyak uang dari dirinya. 

Roy Bulan adalah pengusaha sukses, entertainment dan lain-lain.

Walaupun dirinya adalah seorang dosen di Atmajaya dan dosen terbang ke Malayisia dan Singapura serta pengusaha, tapi dari sisi uang ia kalah dengan Roy Bulan.

Keduanya sama-sama tinggal di Jakarta, tapi tidak pernah bertemu karena kesibukan masing-masing dan baru bisa bertemu sekitar 2 jam di Hotel Aston berdiskusi soal langkah politik maju sebagai bakal calon Gubernur NTT.

Roy Bulan mengisahakan, Frans Aba sahabatnya itu punya tipikal nakal dan suka membuat onar sehingga dirinya pusing dan sering dimarahi guru, karena sebagai ketua kelas.

Walau begitu, Frans Aba adalah sahabat yang cocok karena suka bercetera dan selalu memiliki ide yang heboh-heboh.

Bagi Roy Bulan, Frans Aba tidak sekedar teman tetapi sudah seperti saudara sendiri.

Keduanya saling kenal lebih dalam, selalu bersahabat dalam suka dan duka.

Hal ini dibuktikan ketika awal bertemu Frans Aba langsung menanyakan kondisi mamanya Roy Bulan yang dirinya sudah menganggap sebagai mama sendiri, kakak dan adik Roy serta keluarga Roy Bulan yang dirinya mengenal baik.

Demikian Roy Bulan juga langsung menanyakan keadaan ayah dan ibu dari Frans Aba.

Ternyata keduanya yatim sudah ditinggal pergi oleh sang ayah.

Baik Roy Bulan maupun Frans Aba sama-sama penyayang ibu, sehingga setiap usaha dan langkah politik yang diambil selalu meminta restu sang ibu, termasuk langkah mereka maju sebagai bakal calon Gubernur NTT.

Saat berdiskusi tentang langkah politik , Frans Aba mengatakan keduanya tidak punya utang politik dengan siapapun.

Keduanya sepakat mengikuti proses politik menuju NTT 1 melalui jalur partai politik.

Keduanya berencana mendaftar dan mengikuti proses pada partai politik yang membuka diri, sedangkan partai politik yang menutup mungkin untuk kepentingan kadernya, tidak dilakukan.

Frans Aba mengaku akan mendaftar pada tujuh partai politik, antara lain PKB, Hanura, PDIP, PAN, Demokrat, demikian Roy Bulan juga sudah mengambil formulir dan sedang melengkapi persyaratan pada beberapa partai politik.

Roy Bulan mengaku terus melakukan komunikasi politik baik dengan pemimpin partai politik tingkat provinsi maupun pusat. Hal yang sama sedang dilakukan Frans Aba.

Keduanya juga berdiskusi tentang visi dan misi untuk membangun NTT yang lebih maju, terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan, tentang postur APBD dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta beban pinjaman daerah yang harus dilunasi hingga tahun 2028 mendatang.

Bagi keduanya, menjadi Gubernur NTT tidaklah mudah tapi harus dilakukan untuk membawa sebuah perubahan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurut keduanya, NTT ini tidak miskin, tapi bagaimana mengelolanya, itu yang membutuhkan kecerdasan.

Baik Frans Aba maupun Roy Bulan sepakat dalam mengikuti pentas politik pilgub NTT, focus terhadap visi dan misi masing-masing, focus berbicara tentang mereka tidak berbicara tentang orang lain, aplagi menjelek-jelekkan orang atau figure lain. Soal siapa yang akan menjadi Gubernur NTT sudah ada garis tangannya.

Apakah kekariban keduanya, bisa berduet?. Baik Frans Aba maupun Roy Bulan mengatakan politik itu penuh kemungkinan.

Keduanya sepakat mengikuti proses dan tahapan yang sedang berlangsung. *

Frans Aba diantar pendukung

Bakal calon gubernur NTT Frans Aba mendaftar ke DPW PKB NTT. 

Ia datang diantar keluarga dan pendukungnya, Senin 29 April 2024.

 Frans Aba menjadi bakal calon gubernur pertama yang mendaftar ke DPW PKB NTT yang beralamat di Fatululi Kota Kupang. 

Frans Aba diterima Ketua DPW PKB NTT Aloysius Malo Ladi dan pengurus desk Pilkada dari PKB.

Ia menyerahkan berkas pendaftaran berupa profil dan administrasi lainnya. 

Kehadiran Frans Aba di Graha Gusdur NTT bersama keluarga dan pendukungnya disambut hangat dan diapresiasi seluruh jajaran pengurus PKB NTT.

Pasalnya, kehadiran bakal calon gubernur NTT, Frans Aba sangat diharapkan, karena Frans Aba merupakan orang lama yang telah berkecimpung di partai yang didirikan Gusdur. 

"Saya ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa dia yang pergi telah kembali," ujar Aloysius Malo Ladi, Ketua DPW PKB NTT. 

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada bacagub Frans Aba yang memilih PKB sebagai partai pertama mendaftar sebagai calon gubernur NTT.

Alo Malo Ladi mengatakan partainya juga akan menerima pendaftaran dari bakal calon lain yang sudah menghubungi PKB untuk pendaftaran.

"Ada calon lain yang sudah menghubungi dan akan mendaftar dalam beberapa hari ini," kata Alo Malo Ladi. 

Pada kesempatan itu, Alo Malo Ladi juga meminta Frans Aba untuk bertemu langsung dengan pengurus pusat PKB di Surabaya tanggal 4 Mei nanti untuk mendapat arahan lebih lanjut dari DPD. 

Ia menjelaskan, PKB dan Frans Aba sudah sepaham mengenai tujuan menjadi Gubernur NTT yaitu bukan untuk mengejar kekuasaan tetapi membuat NTT lebih baik

Alo Malo Ladi menjelaskan, PKB tidak bisa sendiri dalam mengajukan pasangan calon Gubenur NTT artinya PKB bisa mengajukan calon Gubenur dan Wakil Gubernur NTT dengan berkoalisi dengan partai lain.

"Kita terus membangun komunikasi dengan partai politik lain, karena kita tidak bisa sendiri dalam mengajukan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT," kata dia. 

Wakil Ketua DPRD NTT itu membeberkan syarat dukungan PKB yakni calon Gubernur NTT harus terbebas dari semua isu korupsi artinya calon Gubernur NTT tidak pernah tersangkut kasus korupsi. 

Selain itu, Alo Malo Ladi juga menyebut akan mengkaji profil yang sudah diberikan kepada pihaknya dan selanjutnya semua proses akan berlanjut. 

Sementara Frans Aba mengatakan mengenai sosok calon yang bakal mendampinginya menjadi Calon Wakil Gubernur adalah pertama harus ada chemistry yang baik antara dirinya dengan sosok calon wakil.

Sebab, kata dia, keduanya akan bekerja sama dan saling bahu membahu pimpinan NTT dan ada pertimbangan lain untuk bisa bersama membangun NTT. 

Frans Aba mengatakan saat ini pihaknya hanya fokus mendaftar ke 7 partai dan PKB merupakan partai pertama tempatnya mendaftar dan selanjutnya dirinya akan mendaftar ke PAN dan Hanura pada Selasa 30 April. 

Frans Aba pada hari Rabu 1 Mei akan mendaftar ke PDIP dan Perindo dan pada Kamis 2 Mei akan mendatar ke Perindo dan PSI NTT. 

Sementara partai lain belum ada informasi mengenai formulir dan pembukaan pendaftaran sehingga pihaknya masih terus melakukan pemantauan untuk menjajaki partai. 

Sebagoan artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com/Tribunflores

Berita Terkini