"Banyak kendaraan terjebak banjir, bahkan daerah Kulinjang (Jl Trans Sulawesi) longsor. Kendaraan yang hendak melintas tak bisa lewat," kata Fadli kepada Tribun-Timur.
Fadli menambahkan bahwa hujan terus menerus mengguyur wilayah Kota Enrekang dan sekitarnya sejak siang hingga malam.
Kondisi ini telah memperparah situasi bencana yang melanda Kota Enrekang.
Di samping itu, sejumlah rumah juga dilaporkan tertimpa longsor, menambah kompleksitas dan urgensi penanganan bencana yang sedang berlangsung.
"Ada juga sejumlah rumah kompleks perumahan terkena longsor," tambahnya.
Sementara itu, Camat Enrekang, Syafaruddin Rasyid menyampaikan bahwa hingga saat ini, banjir bandang masih melanda wilayahnya dengan intensitas yang signifikan.
Dia menyebutkan bahwa banyak rumah telah terendam banjir akibat dari situasi ini.
"Masih berlangsung banjir ini," singkatnya.
Beberapa titik yang terdampak bencana alam banjir:
a. Kantor Inspektorat, yang mengalami genangan air mencapai dada orang dewasa.
b. Asrama Kodim Randangan, di mana 4 rumah mengalami kerusakan akibat air dari atas Gunung Randangan.
c. Kompleks Pasar Enrekang dan Polsek Enrekang, yang mengalami banjir.
d. Terjadi longsor di wilayah Kulinjang (Jl Trans Sulawesi).
e. Jalanan di Bamba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang, mengalami banjir.
f. Perumahan di Bampu Penja, mengalami banjir.
g. Markas Polres Enrekang dan Aspol Polres Enrekang, di mana air meluap setinggi paha orang dewasa.(*)