TRIBUN-TIMUR.COM - Satu fakta serangan Iran ke wilayah Israel beberapa waktu lalu terungkap.
Rupanya Iran melancarkan serangan pada misi pembalasan ke area pertahanan Israel hanya menggunakan senjata atau rudal 'usang' yang usianya sudah puluhan tahun.
Keputusan Iran membombardir wilayah Israel bukan dengan jenis rudal terbaru dinilai upaya untuk menunjukan sistem pertahanan negara zionis itu tak sekuat yang digembar-gemborkan.
Serangan Iran terhadap Israel pada 13 April waktu setempat, atau 14 April pagi WIB, telah memicu beragam reaksi dari pakar dan analis militer.
Meskipun banyak yang menilai serangan tersebut sebagai kegagalan, tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa serangan rudal balasan Iran, yang dikenal sebagai Operasi Janji Sejati, berhasil mengatasi sistem pertahanan udara terintegrasi Israel.
Operasi yang dilakukan oleh Iran pekan lalu dinilai sangat berani karena menargetkan Israel, sebuah negara yang diyakini memiliki kekuatan nuklir.
Menurut situs Cradle, berdasarkan intelijen sumber terbuka dari video dan foto, beberapa hulu ledak telah diidentifikasi menyerang pangkalan udara Ramon di Negev, bukan Nevatim seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Baca juga: Ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin Jika Amerika Serikat Berani Bantu Israel Atas Serangan Iran
Baca juga: Iran Kena Serangan Balik, Menteri Keamanan Israel Ben-Gvir: Lemah!
Meskipun demikian, Tel Aviv telah mengkonfirmasi serangan terhadap Nevatim dan merilis gambar yang menunjukkan kerusakan kecil di sana.
"Hal ini menunjukkan kegagalan sistematis pertahanan udara Israel terhadap lima rudal yang mengenai sasaran mereka, satu demi satu," tulis situs tersebut.
Mengutip pernyataan Brigadir Jenderal Ali Hajizadeh, komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang mengatakan,
"Kami menyerang Israel dengan menggunakan senjata usang dan sarana yang minim. Pada tahap ini, kami tidak menggunakan rudal Khorramshahr, Sejjil, Shahid Haj Qassem, Kheibar Shekan, dan Hypersonic-2."
Jadi rudal apa yang dikerahkan Iran dari persenjataan produksi dalam negerinya, dan mengapa?
Ghadr: Meski berusia 20 tahun, rudal ini terbukti efektif dengan mengerahkan hulu ledak umpan untuk menguras kemampuan pencegatan Arrow-2 Israel.
Saat melintasi ruang angkasa, Ghadr melepaskan sekitar 10 hulu ledak umpan untuk memikat Arrow-2 agar meluncurkan 10 pencegat masing-masing pada 10 umpan Iran – sehingga menguras persediaan amunisi musuh.
Gambaran dari pencegat Israel yang merespons serangkaian “cahaya di langit”, pada kenyataannya, sering kali hanya menembakkan umpan.