Pasca Lebaran, 15 Pasien RSUD Labuang Baji Keluhkan Kolesterol

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penanggung Jawab Laboratorium RSUD Labuang Baji, Diana saat ditemui di kantornya, Rabu (17/4/2024) siang.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belasan pasien dengan keluhan kolestrol menjalani pemeriksaan di RSUD Labuang Baji, Makassar, pasca Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Hal itu diungkapkan penanggung jawab Laboratorium RSUD Labuang Baji, Diana saat ditemui di kantornya, Rabu (17/4/2024) siang.

"Selama habis lebaran ini ada sekitar 13 sampai 15 orang yang kami tangani terkait penyakit kolesterol," kata Diana.

Umumnya, pasien kolesterol itu lanjut dia, mengeluhkan pegal pada bagian leher yang diduga akibat mekanan.

"Keluhannya itu, pegal di bagian leher, karena mungkin pengaruh makanan, banyak makan daging dan masakan bersantan," ujar Diana.

"Tensinya juga bisa berpengaruh, atau kurang istirahat. Bisa saja," sambungnya.

Selain pasien kolesterol, pasien yang masuk ke rumah sakit umum daerah ini, kata Diana, adalah demam diduga faktor cuaca.

"Selain kolesterol, sekarang itu banyak kita tangani demam, influenza. Pengaruh cuaca," bebernya.

Meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh biasanya dipengaruhi oleh makanan.

Terlebih masyarakat Sulawesi Selatan, yang doyan mengonsumsi makanan olahan daging seperti, coto, konro, sop saudara, dan lain-lain, saat menggelar hajatan seperti Idul Fitri kali ini.

Dilansir Tribunnews.com, ada dua dari 11 jenis makanan yang mengandung kolesterol tinggi.

Pertama, daging merah mengandung protein, vitamin, dan mineral yang penting seperti vitamin B12, seng, selenium, dan zat besi.

Daging merah dinilai lebih rendah kolesterol daripada daging sapi penggemukan dan mengandung lebih banyak asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi.

Satu porsi 4 ons (113 gram) steak yang dibesarkan di padang rumput mengandung sekitar 62 mg kolesterol.

Meskipun daging olahan seperti bacon, sosis, dan ham memiliki hubungan yang jelas dengan penyakit jantung, namun beberapa studi populasi besar tidak menemukan hubungan antara asupan daging merah dan risiko penyakit jantung.

Halaman
12

Berita Terkini