Pilkada Bantaeng 2024

Ilham Azikin Ditikung? Fathul Fauzi Nurdin Gandeng Sahabuddin di Pilkada 2024 Bantaeng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto bakal calon Bupati - Wakil Bupati Bantaeng Fathul Fauzi Nurdin-H Sahabuddin dan kandidat akal calon Bupati Bantaeng Ilham Azikin

TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Mantan Wakil Bupati Bantaeng periode 2018-2023, H Sahabuddin dikabarkan merapat ke Fathul Fauzi Nurdin alias Uji.

Isu satu koalisi menuju Pilkada 2024 Bantaeng berendus setelah pertemuan keduanya beberapa waktu lalu.

Pertemuan berlangsung di kediaman ayah Uji yakni Prof Nurdin Abdullah di Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulsel dalam acara buka puasa bersama (bukber).

Uji saat dikonfirmasi memberi isyarat akan menggandeng ketua PKS Bantaeng tersebut.

"In shaa Allah," kata Uji disertai stiker senyum melalui Pesan Whatsapp.

Kabar ini tentu membuat blok pemerintahan sebelumnya menjadi retak antara Mantan Bupati Bantaeng periode 2018-2023 Ilham Azikin bersama Mantan Wakilnya, Sahabuddin.

Bahkan jargon Ilham-SAH (Ilham-Sahabuddin) seakan tenggelam setelah pertemuan Uji dan Sahabuddin.

Namun hal ini membuat Uji tak ingin berkomentar.

Putra Prof Nurdin Abdullah tersebut lebih memilih fokus memasifkan sosialisasi.

"Inshaa Allah, sampai sekarang kita jalan terus untuk sosialisasi," ungkapnya.

Bagi Ilham dan Uji, keduanya berpeluang memimpin Butta Toa lima tahun ke depan (2024-2029).

Terlebih dua kandidat ini lahir dari keluarga yang malang melintang di dunia politik.

Baca juga: Alasan Anak Eks Gubernur Sulsel NA, Fathul Fauzi Nurdin Maju Pilkada 2024 Bantaeng

Ilham Azikin adalah anak dari Azikin Shotlan atau mantan Bupati Bantaeng dua periode (1998-2008) yang kini menjadi politisi DPR-RI.

Sementara Uji ialah putra Prof Nurdin Abdullah yang juga pernah menjabat Bupati Bantaeng periode 2008-2018 sekaligus mantan Gubernur Sulsel tahun 2018-2022.

Hadirnya dua putra mahkota ini diprediksi akan memperketat persaingan bursa calon bupati November mendatang.

Tantang Ilham Azikin

Majunya Uji di Pilkada 2024 Bantaeng akan memperketat persaingan bursa calon bupati.

Pasalnya, mantan Bupati Bantaeng periode (2018-2023) Ilham Azikin juga berambisi melanjutkan kepemimpinannya.

Ilham Azikin adalah anak dari Azikin Shotlan atau mantan Bupati Bantaeng dua periode (1998-2008) yang kini jadi politisi DPR-RI.

Hasrat Ilham Azikin ingin kembali memimpin Butta Toa dibuktikan dengan banyaknya baliho yang bertebaran di ruas-ruas jalan.

Ilham Azikin mengusung jargon 'Kita Baik Bantaeng Baik' sedangkan Uji 'Bantaeng Bangkit Kembali'.

Lantas seperti apa dua sosok putra mantan bupati yang ingin memegang kendali pemerintahan Bantaeng?

Profil Fathul Fauzi Nurdin

Pada tahun 2019, Uji terlibat aktif dalam dunia politik sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulsel.

Dia bahkan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Sulsel dari PSI, namun, upayanya untuk meraih kursi amsih belum membuahkan hasil. 

Setahun berikutnya, Uji memilih bergabung dengan partai berlambang banteng, yaitu PDI Perjuangan.

Pada 12 Maret 2020, ia diangkat menjadi Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI), sebuah organisasi sayap dari PDI Perjuangan.

Dalam perjalanan politiknya, Uji juga terlibat sebagai juru bicara pasangan Syamsu Rizal dan Fadli Ananda dalam Pilkada Makassar.

Belum lama ini, Uji bersama Ilham Syah Azikin, disorot karena sebuah foto yang menampilkan keduanya sedang nongkrong.

Sekedar diketahui, Uji Nurdin adalah anak ketiga dari pasangan Prof Nurdin Abdullah dan Lies F Nurdin. 

Jenjang pendidikan dimulai dari SD Islam Athira Bukit Baruga 2006, SMP Islam Al Azhar BSD 2009, SMA Islam Al Azhar 2012, Binus University (Public Relation) 2016, dan Universitas Hasanuddin (Komunikasi Politik) 2022.

Profil Ilham Azikin

Ilham Azikin adalah mantan Bupati Bantaeng periode 2018-2023.

Latar belakangnya sebagai birokrat dan aktivis pemuda.

Sebelum masuk politik, Ilham Azikin menemuki sebagai pegawai negeri sipil.

Ia juga pernah menjabat Ketua DPD KNPI Sulsel dan Ketua DPD AMPI Sulsel.

Kota Makassar tempat di mana ia menghabiskan masa sekolahnya, menjadi titik awal perjalanan Ilham Azikin, seorang putra Bantaeng yang berbakat.

Ilham, lahir dengan nama Ilhamsyah Azikin pada 25 November 1973, adalah anak dari Azikin Solthan dan Linda Azikin.

Ayahnya merupakan Bupati Bantaeng selama dua periode (1998-2008) dan seorang anggota DPR-RI.

Ilmu politik Azikin Solthan pun turun ke Ilham.

Azikin tampaknya mewariskan minat politik kepada putranya sejak dini.

Setelah lulus dari STPDN, Ilham memulai karier sebagai abdi negara di Pemerintah Kabupaten Maros.

Perjalanan karirnya yang cemerlang mencakup berbagai jabatan seperti Kasubid Kinerja dan Penegakan Hukum BKD, Camat Turikale, hingga menjadi Kepala Bagian Humas & Protokol Setda.

Tidak hanya itu, Ilham juga pernah memimpin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Seni Kabupaten Maros, serta Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

Ia bahkan pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, serta Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Maros.

Namun, panggilan kampung halaman akhirnya membawanya kembali ke Bantaeng.

Pada Pilkada 2018, Ilham memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bantaeng bersama sahabatnya, Sahabuddin, Ketua DPRD Bantaeng periode 2014-2018.

Mereka berhasil mengumpulkan dukungan dari enam partai politik yang kuat, seperti NasDem, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKPI.

Selama kepemimpinannya di Bantaeng, Ilham Azikin mencatat sejumlah prestasi positif.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bantaeng mencapai 8,86 persen, tertinggi di Sulawesi Selatan.

Selain itu, sektor kesehatan dan pendidikan juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Meskipun masih ada tantangan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Ciwang itu juga malang melintang di organisasi. 

Salah satunya OKP. Ciwang sempat menjabat Ketua DPD KNPI Sulawesi Selatan.

Sejumlah kebijakan dilahirkan, yang mampu membuat stabilitas KNPI di tingkat Propinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan bahkan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) kala itu mampu bersinergi dalam membangun kepemudaan di Sulsel. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama

 

 

Berita Terkini