Rambu Solo Ne Linggi

Fantastis! Harga 35 Tedong Upacara Rambu Solo Ne' Linggi' di Toraja Utara Capai Miliaran Rupiah

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Sulung Ne' Linggi, Daniel Pongmasangka 65

Ada Tradisi Ma'badong

Pemakaman Ne' Linggi' diiringi tradisi adat Ma'badong.

Tradisi adat ini dilakukan di Tongkonan, Karongian, Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024).

Ma'badong adalah tarian tradisi dari proses pemakaman.

Di mana tarian dan nyanyian ini dilakukan tanpa menggunakan alat musik.

Tujuannya untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan untuk selama-lamanya.

Prosesi Ma'badong merupakan adat Toraja dalam upacara kematian Rambu Solo. 

Upacara kematian untuk masyarakat Toraja mewajibkan keluarga untuk membuat pesta sebagai tanda penghormatan kepada orang meninggal.

Dalam tarian ini mendeklarasikan syair-syair berisi pujian kepada orang yang telah meninggal dunia.

Bahkan terdapat syair berisi ratapan-ratapan kesedihan bagi orang yang ditinggalkan.

Cucu Ne' Linggi yaitu Nico Linggi Pongmasangka mengatakan, bentuk tarian tersebut dilakukan untuk menghibur keluarga dari orang meninggal.

"Tarian ini, tarian penghiburan untuk orang berduka tanpa menggunakan alat musik," katanya.

Adapun cara melakukan Ma' Badong, kata Nico, adalah dengan membentuk lingkaran dan terdapat pemandu di tengah lingkaran tersebut.

"Jadi mereka membentuk lingkaran lalu saling mengikat jari kelingking untuk masing-masing orang," ujarnya.

Nantinya, lanjut Nico, lingkaran yang awalnya terlihat kecil makin lama makin membesar.

"Semakin lama lingkaran akan semakin besar dan siapapun bisa gabung dalam tarian ini," jelasnya.(*)

 

 

 

Berita Terkini