Saat lawan PSS Sleman, crossing yang berbuah gol bunuh diri.
Lalu saat melawan PS Barito Putera, gol Tocantis lewat skema hampir mirip yaitu umpan silang.
Selain itu, Ansar menilai bahwa kurang komunikasi dari kiper kepada pemain bertahan.
Sehingga bola yang semestinya bisa diantisipasi itu malah berbuah gol.
“Kedua komunikasi. Komunikasi disini bagaimana dia bisa mengantisipasi bola crossing dengan waktu yang tepat,” jelas mantan kiper yang dua kali membawa PSM Makassar juara.
Dari segi teknik sebenarnya, Reza Arya sudah mumpuni.
Namun dua hal itu butuh peningkatan bagi penjaga gawang Laskar Pinisi.
Penyelesaian akhir lini depan Juku Eja belum tajam.
Beberapa peluang emas belum bisa dikonversi jadi gol.
Ansar menilai bahwa ada faktor tidak beruntung.
Dari segi kualitas pemain, tim besutan Bernardo Tavares cukup mumpuni.
“Padahal kalau kita lihat dari bawah sampai penyerang, apa yang kurang ini soal dewi fortuna aja (keberuntungan),” ujar alumni SMAN 8 Makassar angkatan 86. (*)