TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Bappilu Partai Gerindra Sulsel, Harmansyah merespon kemungkinan partai Prabowo Subianto mengusung nama Andi Sudirman Sulaiman sebagai Calon Gubernur Sulsel 2024.
Prediksi ini muncul karena nama Andi Sudirman masuk dalam squad tim pemenangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Di samping itu, Amran Sulaiman sebagai kakak Andi Sudirman Sulaiman kini menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) RI.
Kendati demikian, partai besutan Prabowo Subianto belum menegaskan niatnya mengusung Andi Sudirman Sulaiman.
Sebaliknya, fokus partai tampaknya lebih tertuju pada Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mendapat prioritas dalam penilaian kader Gerindra.
Harmansyah, menjelaskan, Gerindra saat ini lebih memfokuskan pada kader internal dan belum membicarakan figur eksternal.
"Artinya Gerindra ini sebagai organisasi kader, harus memprioritaskan kader-kader yang sudah bekerja maksimal selama ini kan," kata Harmansyah kepada Tribun-Timur, Selasa (26/3/2024).
Baca juga: Politisi Golkar Ilham Arief Sirajuddin: Insyaallah Kami Siap Menatap Pilgub Sulsel
"Ketika ada kader memiliki potensi dan berhasil memimpin pasti kita prioritaskan. Gerindra selalu dari Pilkada lalu kita diarahkan untuk tetap prioritaskan kader internal dulu," tambahnya.
Harmansyah menegaskan, prinsip Gerindra adalah memprioritaskan kader yang telah membesarkan partai selama ini.
Hal itu sesuai dengan arahan Prabowo Subianto dan Pengurus DPP Gerindra.
Harmansyah membeberkan alasannya mendorong Andi Iwan Darmawan Aras maju di Pilgub Sulsel 2024.
Sebab, Andi Iwan dinilai punya banyak prestasi termasuk peningkatan kursi di DPR RI, DPRD Provinsi, dan keberhasilan dalam unsur pimpinan dewan di beberapa kabupaten.
Hal ini menjadikannya sebagai sosok yang dianggap memiliki potensi besar untuk maju dalam Pilgub Sulsel.
Baca juga: Apa Itu ‘Testing The Water’ Strategi Danny Pomanto Hadapi Pilgub Sulsel 2024
Meskipun Andi Iwan Darmawan Aras belum secara resmi menyatakan kesiapannya, para kader Gerindra melihat potensi kepemimpinannya sebagai faktor yang kuat.
"Faktor lainnya, DPP selalu mendorong kader. Jadi ada ketua DPD Gerindra Sulsel kami yang sangat layak maju di Pilgub Sulsel," terangnya.
ASS, RMS, IAS, NH, Adnan, DP, AIA Teratas Survei Terbaru Versi IPI, Bandingkan Survei Archi
Sejumlah lembaga survei bergantian merilis elektabilitas figur bakal calon Gubernur Sulsel delapan bulan menjelang pilkada serentak 2024.
Setelah Archi giliran PT Indeks Politica Indonesia (IPI) merilis elektabilitas bakal calon Gubernur Sulsel 2024.
Andi Sudirman Sulaiman, Rusdi Masse Mappasessu, Ilham Arief Sirajuddin, Nurdin Halid, dan Adnan Purichta Ichsan menempati menempati posisi lima besar.
Elektabilitas petahana Andi Sudirman Sulaiman mencapai 17 persen.
Posisi kedua ditempati Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu 15,9 persen.
Baca juga: Potret Andi Sudirman Sulaiman Bertemu Fatmawati Rusdi di Kafe, Isyarat Pasangan di Pilgub Sulsel?
Ketiga ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin 12,5 persen.
Keempat Wakil Ketua Umum DPP Golkar AM Nurdin Halid 11,8 persen.
Kelima Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan 9,5 persen.
Keenam Wali Kota Makassar Danny Pomanto 9,0 persen.
Ketujuh Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras 3,2.
Kedelapan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe 3,1.
Kesembilan mantan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki.
Kesepuluh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran 2,8 persen.
Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, survei dilakukan PT IPI 25 Februari sampai 5 Maret 2024.
"Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.840 orang. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh
pewawancara yang telah dilatih," kata Suwadi Idris Amir kepada wartawan Selasa (19/3/2024).
Elektabilitas 10 calon Gubernur Sulsel Versi PT IPI:
1. Andi Sudirman Sulaiman, S.T. 17,0
2. H. Rusdi Masse Mappasessu 15,9
3. Ilham Arief Sirajuddin 12,5
4. A.M. Nurdin Halid 11,8
5. Adnan Purichta Ichsan, S.H., M.H. 9,5
6. Moh Ramdhan Pamanto 9,0
7. Andi Iwan Darmawan Aras 3,2
8. Taupan Pawe 3,1
9. Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H., M.H. 1,0
10. Moh Fadil Imran 2,8
Nurdin Halid, Adnan, Fadil Imran, IAS, DP, RMS, AIA Teratas Versi Archi
Survei terbaru elektabilitas calon Gubernur Sulsel delapan bulan jelang pilkada serentak 2024.
Sejumlah nama bermunculan jadi calon penantang Andi Sudirman Sulaiman menuju kursi 01 Sulsel.
Para penantang berlatar petinggi partai politik, bupati, hingga jenderal bintang tiga Polri.
Mereka antara lain dari petinggi partai antara lain Wakil Ketua Umum Golkar AM Nurdin Halid, Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu, Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.
Adapula Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran.
Selanjutnya kepala daerah aktif dan mantan kepala daerah seperti, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Lembaga survei Archi merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) Sulsel.
Hasil survei Archi dilakukan di Masagena Coffee, Jl Bau Mangga, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Kamis (7/3/2024) sore.
Dalam survei tersebut, responden diajukan 12 nama Cagub Sulsel 2024.
Dari 12 nama yang disodorkan, terdiri dari wajah lama dan wajah baru.
Hasilnya menunjukkan bahwa Andi Amran Sulaiman, Nurdin Halid (NH), Adnan Purichta Iksan, dan Fadil Imran berhasil masuk dalam empat besar preferensi responden.
Meskipun survei ini memberikan gambaran awal, tetapi dinamika politik Sulsel masih terus berkembang dan dapat mengubah perhitungan elektabilitas kedepannya.
Survei Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menempati urutan pertama dengan elektabilitas 18.39 persen.
Sedangkan, Waketum DPP Golkar Nurdin Halid menempati posisi kedua dengan elektabilitas 13.98 persen.
Adapun elektabilitas Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan 11.21 persen.
Wajah baru, Fadil Imran menempati posisi keempat dengan elektabilitas 10.10 persen.
Fadil Imran adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Fadil Imran adalah seorang jenderal bintang tiga lulusan Akpol 1991, pernah menjabat Kapolda Metro Jaya.
Peringkat kelima ditempati mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Elektabilitas IAS mencapai 8.48 persen.
Posisi keenam ditempati Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Danny Pomanto memiliki elektabilitas versi Archi berada di angka 8.01 persen.
Tak ketinggalan, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
Elektabilitas Rusdi Masse berada di angka 7.32 persen.
Posisi kedelapan, mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan elektabilitas 7.06 persen.
Ketua DPD Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menempati posisi kesembilan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu elektabilitasnya berada di angka 5.8 persen.
Kesepuluh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mencapai 4.00 persen.
Kesebelas ada Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani 3.82 persen.
Keduabelas ditempati Andi Muhammad Bau Sawa dengan elektabilitas 3.34 persen.
Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki alias AM Bau Sawa Mappanyukki adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD.
Terakhir menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin.
Pangkat terakhir, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.
Responden berjumlah 400 orang dari 24 kabupaten/kota.
Metode pengambilan data by telesurvey.
Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.
"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.
Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.
Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.
Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi)
Kedua, populasi pemilih provinsi dikelompokkan menurut kabupaten/kota.
"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional disetiap kecamatan," ujarnya.
Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.
TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.
Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.
Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.
Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.
Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.
Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.
Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.
Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.
Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.
Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24, Hindu 2.27, dan Khonghucu 0.05 persen. (*)