TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, Muhammad Haekal menegaskan sikap teguhnya dalam menghadapi laporan yang diajukan oleh Partai Golkar.
Laporan itu terkait dugaan penggelembungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) tingkat DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan II.
Setidaknya ada dua kabupaten diduga lokasi tempat kecurangan pemilu, Bulukumba dan Bone.
Meski demikian, kader PKB tidak gentar dan tak takut atas laporan Golkar.
Isu ini mencuat setelah hasil pemilihan menunjukkan perolehan suara PKB lebih unggul untuk kursi kesembilan.
Sementara Golkar yang sejatinya mengejar kursi terakhir, kalah suara dari PKB.
"Silahkan dibuktikan secara mekanisme jika memang di anggap ada masalah. Dari pada membuat opini yang sesat dan menyesatkan," kata Haekal kepada Tribun-Timur, Selasa (19/3/2024).
Menurut Haekal, kemenangan mereka adalah hasil dari kerja keras dan dukungan masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada partai besutan Muhaimin Iskandar.
Dengan memunculkan, petahana Andi Muawiyah Ramli berhak menduduki kursi terakhir.
Adapun Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe mengincar kursi terakhir.
Hasil rekapitulasi dan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, PKB unggul 104.780 suara.
Sementara Golkar hanya mampu mengamankan 103.230 untuk kursi keduanya.
Total perolehan suara Golkar sebanyak 309.692.
Waketum DPP Golkar, AM Nurdin Halid berhasil melenggang ke Senayan di Dapil Sulsel II.
Haekal pun mempersilahkan kader Golkar untuk melapor ke Bawaslu.