Pilwali Makassar 2024

Daftar Nama Bakal Calon Wali Kota Makassar 2024 : Figur Gerindra dan PKB Berpeluang Beri Kejutan!

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadel Muhammad dan Fauzi Andi Wawo berpotensi jadi figur kejutan sebagai bakal Calon Wali Kota Makassar 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Figur politisi Gerindra dan PKB berpotensi beri kejutan sebagai bakal Calon Wali Kota Makassar 2024.

Pada Pileg 2024 DPRD Makassar memunculkan sejumlah opsi figur baru yang berpotensi bertarung di Pilwali Makassar sebagai bakal Calon Wali Kota Makassar nantinya.

Hal ini berdasarkan perolehan jumlah suara yang menjadi modal awal figur-figur tersebut bertarung di Pilwali Makassar 2024.

Diketahui, lima wajah baru menyegarkan wajah Partai Golkar di DPRD Kota Makassar.

Hanya satu petahana yang berhasil mempertahankan kursinya di Pemilu 2024 kali ini.

Pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 lalu, Golkar hanya mampu meloloskan lima kader.

Mereka yang berhasil lolos adalah Apiaty K Amin Syam, Abd Wahab Tahir, Andi Suharmika, Nurhaldin, dan Nurul Hidayat.

Namun, pada Pemilu 2024 ini, Golkar mampu meraih total suara sebanyak 97.209 dan berhasil mendudukkan enam kadernya di parlemen.

Jumlah suara tersebut berdasarkan akumulasi dari lima daerah pemilihan (Dapil) di Kota Makassar.

Baca juga: Profil Fauzi Andi Wawo Figur Baru Calon Wali Kota Makassar 2024, Penantang Serius Appi - Fatmawati ?

Wajah-wajah baru muncul dan berhasil menggeser para petahana yang kembali maju.

Hanya Andi Suharmika dari Dapil Makassar 3 yang masih bertahan dan keluar sebagai pemenang di daerahnya.

Para pendatang baru tersebut yakni, Ruslan Mahmud yang menggantikan Apiaty K Amin Syam di Dapil Makassar 1.

Kemudian, di Dapil Makassar 2, dua kursi dikuasai oleh Golkar. Namun, petahana mereka Abd Wahab Tahir tidak berhasil lolos dari dapil tersebut.

Dua pendatang baru berhasil lolos dengan suara terbanyak, yaitu Yulianto Badwi dan Ismail.

Sementara itu, di Dapil Makassar 4, putri Ketua Komisi E Rahman Pina, yaitu Eshin Usami Nur Rahman, berhasil mengalahkan Nurhaldin Nurdin Halid dalam perolehan suara terbanyak.

Pada posisi terakhir, terdapat nama Arifin Majid yang juga mengalahkan petahanan Golkar, yaitu Nurul Hidayat.

Partai Nasional Demokrat (NasDem) menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak di Pemilu 2024 ini.

Partai besutan Surya Paloh tersebut mengunci delapan kursi sekaligus keluar sebagai pemenang Pemilu di Kota Makassar.

Kendati demikian, jumlah suara Partai NasDem kalah dibandingkan dengan Partai Golkar.

Golkar berhasil mengumpulkan suara sebanyak 97.209 Namun hanya mendapatkan enam kursi saja.

Baca juga: Sosok Andi Azjumawangsah Mantan Pegawai Bank dan Alumni UMI Caleg Peraih Suara Terbanyak DPRD Sinjai

Sedangkan Nasdem hanya meraup sebanyak 94.755 suara sah dari lima daerah pilihan (dapil).

Untuk dapil Makassar 1 Nasdem berhasil mengumpulkan 16.750 suara dan meloloskan satu kader mereka.

Lalu di dapil Makassar 2, Nasdem mengumpulkan 22.826 suara dan mampu meloloskan dua kader ke DPRD Makassar.

Untuk dapil Makassar 3 Nasdem memperoleh 20.634 suara dan mendapatkan dua kursi kembali.

Sama halnya dengan dapil Makassar 4, Nasdem kembali meloloskan dua kader mereka dengan total suara 20.394.

Terakhir dapil Makassar 5, Nasdem hanya mendapatkan 14.152 suara dan mendapatkan jatah satu kursi saja.

Lalu pada PKS menjadi partai ketiga dengan perolehan suara sebanyak 79.670.

Perolehan suara itu membuat PKS mengamankan enam kursi di parlemen Makassar.

Calon Wali Kota Makassar

Banyaknya pendatang baru di kursi parlemen Sulawesi Selatan (Sulsel) dan parlemen Makassar membuat banyak kandidat baru bermunculan untuk menjadi calon Wali Kota Makassar.

Beberapa nama baru muncul dan masuk menjadi calon Wakil Wali Kota Makassar.

Seperti Fadel Muhammad Taupha Ansar sebagai pendatang baru dan mendapatkan suara terbanyak di Gerindra sebesar 27.578 untuk dapil Sulsel I Makassar A.

Fauzi Andi Wawo juga berpotensi untuk diusung, pasalnya keberhasilannya sebagai Ketua DPC PKB Makassar membuat PKB mendapatkan lima kursi di parlemen Makassar.

Bahkan, Fauzi Andi Wawo juga berhasil melenggang ke DPRD Sulsel dengan total suara sebanyak 17.807.

Lalu ada nama Fatmawati Rusdi yang berhasil mendapatkan 100 ribu lebih suara menuju senayan.

Ada juga nama Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, meskipun tak berhasil lolos ke Senayan, namun suaranya terbilang cukup signifikan.

Kemudian nama Andi Rachmatika Dewi berhasil kembali menjadi lolos ke parlemen Sulsel dengan suara terbanyak di dapil Sulsel I Makassar A sebesar 46.375.

Terakhir ada nama mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal yang juga berhasil melenggang ke Senayan.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto mengatakan, baik pendatang baru dan petahanan sama-sama memiliki peluang untuk maju sebagai calon Wali Kota Makassar.

"Saya kira akan banyak pendatang baru yang bisa menjadi kandidat begitu juga dengan para incumben," katanya saat dihubungi, Rabu (13/3/2024).

Adapun kata Ali, nama-nama incumben untuk bertarung di kontestasi Pilwali tentu sudah sangatlah dikenal masyarakat.

Namun, nama seperti Fadel Muhammad Taupha dan Fauzi Andi Wawo juga memiliki peluang yang sama maju sebagai kandidat di pilwali.

"PKB juga saya kira sukses mendapatkan tambahan kursi di empat dapil, dan ketuanya juga Fauzi Andi Wawo juga mungkin akan banyak yang meminat karena keberhasilannya di pemilu kali ini," ungkapnya.

"Entah Fauzi Wawo inj diusung sebagai wali kota atau wakil wali kota," tambah dia.

Namun, kata Ali, untuk menjadi kandidat calon Wali Kota Makassar tentu tidak segampang menghamburkan uamg saja.

"Saya rasa untuk menjadi wali kota jauh lebih rumit dari itu, misalnya bagaimana menciptakan jejaring di kalangan politik," ujarnya.

Dimana kemudian, kata Ali, para kandidat akan membentuk aliansi dan koalisi di kalangan elit untuk mengamankan proses pencalonannya.

"Untuk konteks pertarungannya berbeda, kalau pileg butuh satu partai di Wali Kota lebih dari satu partai sehingga relasi yang dibangun juga jadi jauh lebih besar dan cost politiknya juga menjadi jauh lebih besar," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Ali, partai membutuhkan membangun mesin politik yang jauh lebih besar dibandingkan pileg

"Kalau orientasinya hanya bagi-bagi uang tidak ada yang mampu memenangkan pilkada Makassar," jelasnya.

"Di sinilah dibutuhkan relasi dan kepiawaian mereka dalam berjejaring dan memainkan wacara," tambah dia.

Survei Calon Wali Kota Makassar 2024 Terbaru

Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.

Responden berjumlah 400 orang.

Metode pengambilan data by telesurvey. 

Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.

"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.

Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.

Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).

"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional di setiap kecamatan," ujarnya.

Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.

TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.

Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.

Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.

Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.

Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.

Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.

Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.

Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.

Adaun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24, 

Hindu 2.27, dan Konghucu 0.05 persen. 

Hasilnya dalam survei tersebut, responden diajukan 10 nama Bakal Calon Wali Kota Makassar 2024:

1. Fatmawati Rusdi: 17.32 persen 

2. Munafri Arifuddin: 15.19 persen

3. Syamsu Rizal: 12.26 persen

4. Irman yasin Limpo: 9.43 persen

5. Rudianto Lallo: 8.25 persen

6. Andi Rahmatika Dewi: 6.76 persen 

7. Fadli Ananda: 5.74 persen

8. Aliyah Mustika llham: 4.35 persen

9. Andi Zunnun Nurdin Halid: 3.32 persen

10. Adi Rasyid Ali: 1.66 persen

11. Belum Menentukan Pilihan: 12.54 persen

12. Tidak Memilih/Golput: 3.18 persen.(*)

Berita Terkini