TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Survei 5 besar elektabilitas kandidat kuat Wali Kota Makassar di Pilkada 2024.
Hasil survei terbaru kandidat Wali Kota Makassar di Pilkada 2024 dirilis Lembaga Archi.
Menurut survei Archi, ada lima tokoh mencuat sebagai kandidat potensial dalam persaingan di pemilihan Wali Kota Makassar tahun 2024.
Sebelumnya, ada 10 nama diperhitungkan dalam survei.
Dimana, sebanyak lima nama memiliki elektabilitas tertinggi.
Berikut daftar 5 calon kandidat kuat di Pemilihan Wali Kota Makassar pada Pilkada 2024:
Baca juga: Masuk Bursa Calon Gubernur Sulsel, Elektabilitas Komjen Fadil Imran Kalahkan Andi Sudirman
1.Fatmawati Rusdi
2. Munafri Arifuddin (Appi)
3. Syamsu Rizal atau Deng Ical.
4. Irman Yasin Limpo (YL) alias None
5. Rudianto Lallo.
Survei ini mencerminkan tingginya minat dan dukungan masyarakat terhadap kelima tokoh ini sebagai Balon Walkot Makassar 2024.
Pertama, Fatmawati Rusdi memiliki elektabilitas tertinggi dengan angka 17.32 persen.
Istri dari Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse Mappasessu (RMS) itu merupakan bekas Wakil Wali Kota Makassar periode 2021- 2024.
Namun demi mencalonkan diri jadi Caleg DPR RI, Fatmawati Rusdi memutuskan hengkang dari jabatannya.
Baca juga: Potensi Maju di Pilgub Sulsel, Firdaus Muhammad: Komjen Fadil Imran Perlu Bangun Popularitas
Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP Nasdem itu resmi berpamitan pada momen perayaan HUT ke-416 Kota Makassar pada (2/11/2023).
Posisi kedua ditempati Ketua Golkar Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi.
Mantan CEO dari PSM Makassar ini memiliki elektabilitas tertinggi kedua dengan angka 15.19 persen.
Pada Pemilu 2024 kali ini, Appi dipastikan melenggang ke DPRD Sulsel Dapil Makassar A.
Appi berhasil mengumpulkan 29.802 suara pribadi dalam Pemilu 2024.
Dengan pencapaian ini, Golkar berhasil menempati kursi ketiga dari total sembilan kursi yang diperebutkan.
Selain mempertahankan kursi di DPRD Sulsel Dapil Makassar A, Appi juga berhasil meningkatkan jumlah kursi Golkar di DPRD Makassar.
Dari 5 kursi yang dimenangkan dalam Pemilu 2019, Golkar berhasil meraih 6 kursi dalam Pemilu 2024.
Pencapaian ini tidak hanya menandai kesuksesan Appi dalam memperoleh dukungan masyarakat.
Namun juga sebagai bukti keberhasilannya dalam membuktikan amanah yang diberikan oleh Musda Golkar Makassar tahun 2021.
Posisi ketiga ditempati mantan Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal alias
Deng Ical.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memiliki elektabilitas 12.26 persen.
Saat ini Deng Ical mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI Dapil Sulsel I.
Pada Jumat (8/3/2024) lalu, Ketua Bappilu PKB Sulsel ini telah mengumumkan bahwa dirinya berhasil meraih kursi di DPR Senayan.
Menurut Deng Ical, jumlah suara yang diperoleh PKB sesuai dengan prediksi sebelumnya.
Bahkan timnya sudah memiliki data suara berdasarkan C1 hanya tiga hari setelah pencoblosan.
"Hasilnya sesuai harapan. Kami telah memperoleh data C1, kami sudah menyakini, hampir tidak ada pergeseran yang berjumlah 104.167 suara," ungkapnya.
Dia pun mengklaim telah mengamankan kursi kedelapan atau kursi terakhir di DPR RI Dapil Sulsel I.
Atas perolehan itu, dia mengalahkan upaya dari Nasdem yang optimis merebut kursi terakhir.
Adapun mantan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel, Imran YL alias None menempati elektabilitas tertinggi keempat.
Mantan Pj Bupati Luwu Timur (Lutim) periode 2015-2016 ini memiliki elektabilitas 9.43 persen.
Posisi kelima ditempati Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo dengan elektabilitas 8.25 persen.
Ketua Bappilu Partai Nasdem Sulsel ini saat ini berstatus sebagai calon legislatif DPR RI Dapil Sulsel I.
Direktur Eksekutif ARCHI Mukhradis Hadi Kusuma menyebutkan, survei dilakukan selama enam hari dari Jumat 1 Maret 2024 sampai Rabu 6 Maret 2024.
Responden berjumlah 400 orang.
Metode pengambilan data by telesurvey.
Target populasi survei ini adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dan sudah menikah.
"Dalam metode survei, kita menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Mukhradis Hadi Kusuma.
Metode stratified multistage random sampling adalah pengambilan sampel acak bertingkat bertingkat.
Dalam pengambilan dan penentuan sampel dibagi menjadi empat bagian.
Pertama, populasi pemilih nasional dikelompokkan menurut provinsi (stratifikasi).
"Dua kecamatan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional. Lalu tiga desa dan kelurahan dipilih secara acak dengan jumlah proporsional di setiap kecamatan," ujarnya.
Terakhir, setiap responden dipilih secara acak berdasarkan tempat pemungutan suara (TPS) di desa dan kelurahan yang terpilih.
TPS genap untuk responden laki-laki dan TPS ganjil untuk responden perempuan.
Identitas responden dalam survei Archi, tercatat jenis kelamin laki-laki 50.07 persen dan perempuan 49.93 persen.
Rentang usia dari 17-25 tahun sebanyak 17.73 persen.
Usia 25 sampai 39 tahun sebanyak 52.61 persen.
Usia 39 sampai 55 tahun 26.61 persen dan usia 50 ke atas 3.05 persen.
Identitas responden kategori pekerjaan, tidak dan belum bekerja 3.42 persen, ibu rumah tangga 22.97, pelajar dan mahasiswa 19.34.
Wiraswasta 30.44, pegawai kontrak/honor 10.44, karyawan swasta/BUMN 8.59,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4.44, dan TNI/Polri 0.27.
Sedangkan identitas responden terkait pendidikan terakhir, di antaranya tidak bersekolah/tidak tamat SD 0.62, SD (sederajat) 0.94.
Kategori lulusan SMP (sederajat) 5.14, SMA (Sederajat) 61.3, D/D2/D3 11.37, Si/D4 20.3, S2 0.59, dan S3 berada di angka O.03 persen.
Adapun identitas responden terkait agama melibatkan penganut Islam 88.31, Kristen Katolik 4.44, Kristen Protestan 4.68, Budha 0.24,
Hindu 2.27, dan Konghucu 0.05 persen.
Hasilnya dalam survei tersebut, responden diajukan 10 nama Bakal Calon Wali Kota Makassar 2024.
1. Fatmawati Rusdi: 17.32 persen
2. Munafri Arifuddin: 15.19 persen
3. Syamsu Rizal: 12.26 persen
4. Irman yasin Limpo: 9.43 persen
5. Rudianto Lallo: 8.25 persen
6. Andi Rahmatika Dewi: 6.76 persen
7. Fadli Ananda: 5.74 persen
8. Aliyah Mustika llham: 4.35 persen
9. Andi Zunnun Nurdin Halid: 3.32 persen
10. Adi Rasyid Ali: 1.66 persen
11. Belum Menentukan Pilihan: 12.54 persen
12. Tidak Memilih/Golput: 3.18 persen . (*)