TRIBUN-TIMUR.COM - Selamat menyambut bulan Ramadhan 2024 atau Ramadhan 1445 H.
Ramadhan atau Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah yang sangat istimewa bagi umat Islam.
Dalam Islam, kewajiban berpuasa diperintahkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, tepatnya di tahun kedua Hijriyah.
Adapun dalil terkait puasa Ramadhan yang Allah SWT abadikan dalam Alquran sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Rasulullah SAW menjelaskan banyak keistimewaan dan kemuliaan selama bulan Ramadan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Nasa’I, Rasulullah SAW bersabda :
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2024.
Ketetapan tersebut diambil berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) biasanya akan menetapkan awal puasa Ramadan dan Idulfitri melalui Sidang Isbat.
Rencananya, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.
Jelang bulan Ramadhan 2024, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan umat muslim.
Berikut beberapa amalan menyambut bulan Ramadan 2024 dilansir Tribun-Timur.com dari Kompas.TV:
Amalan Jelang Bulan Ramadhan 2024
1. Berdoa
Dikutip dari unissula.ac.id, Senin (26/2/2024), dalam hadits diriwayatkan Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith, Rasulullah mengajarkan doa atau kalimat yang dibaca menjelang Ramadan datang.
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه, قال: كان رسول الله صلي الله عليه وسلم يعلمنا هؤلاء الكلمات إذا جاء رمضان أن يقول أحدنا: أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
“Dari ‘Ubadah bin al-Shamith radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami bacaan berikut ini untuk dibaca oleh salah satu dari kami saat Ramadan datang:
“Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan” (Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah [amal-amal]ku [di bulan] Ramadan.” (Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, hlm. 311),
Selain doa di atas, juga dapat mengamalkan doa yang sering kita panjatkan semenjak bulan Rajab dan Sya’ban.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
2. Puasa
Aisyah r.a dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan puasa sunah menjelang Ramadan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: “Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”.
3. Bergembira
Memiliki pikiran suka ria dan bergembira menyambut bulan suci Ramadan juga akan diganjar pahala kebahagiaan yang tiada terkira yakni dihindarkan dan dilindungi dari siksa api neraka.:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
4. Membayar Hutang Puasa
Menjelang puasa Ramadan, umat muslim dianjurkan untuk segera melunasi hutang puasa yang pernah ditinggalkan karena udzur.
Dalam hal ini, hukum membayar utang puasa Ramadan adalah wajib.
Jangan sampai ketika memasuki bulan Ramadan, kita masih memiliki hutang dengan Ramadan tahun lalu.
Penangguhan atau penundaan pelaksanaan qadha puasa Ramadhan sampai tiba Ramadhan berikutnya tanpa halangan yang sah, maka hukumnya haram dan berdosa.
Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang selalu menghalanginya maka tidaklah berdosa.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
5. Memperdalam ilmu agama
Menyambut bulan Ramadan juga bisa dengan memperdalam ilmu agama terutama yang berkaitan dengan puasa Ramadan.
Bisa dimulai dengan mempelajari apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan selama puasa Ramadan, hal-hal apa saja yang membatalkan puasa, kesunahan-kesunahan selama puasa Ramadan.
6. Memperbanyak membaca al-Quran.
Bulan Ramadan dikenal juga dengan bulan Al-Quran. Allah Ta’ala menurunkan Al-Quran sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Quran diturunkan pada lailatul qadar di bulan Ramadan yang mulia, sebagaimana firman-Nya,
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Membaca Al-Quran pada bulan Ramadan pun memiliki nilai pahala yang lebih besar daripada pada bulan-bulan lain.
Untuk bisa mengkhatamkan Al-Quran pada bulan Ramadan, perlu pembiasaan sedini mungkin, sehingga ketika memasuki bulan Ramadan, seorang muslim sudah terbiasa untuk membaca kitab suci Al-Quran.
7. Persiapan Menjauhi Maksiat
Mengutip kemenag.go.id, persiapan semangat menyambut Ramadan bisa dilakukan dengan menjauhi perbuatan maksiat.
Caranya, dengan memperbanyak amalan sunah dan menjauhi perbuatan yang tidak bermanfaat sejak bulan Rajab dan Syaban.
8. Niat yang Mantap
Menyambut bulan Ramadan, dianjurkan untuk memiliki niat yang mantap dengan harapan agar bulan Ramadan kali ini dipenuhi dengan hal-hal baik.
Selain itu, juga doa agar pada bulan ini, senantiasa dijadikan sebagai orang yang istiqomah dalam melakukan hal-hal baik karena ibadah dan amalan pada bulan ini akan dilipatgandakan dari bulan selain Ramadan.
9. Bertaubat
Bulan Ramadan adalah bulan yang paling baik untuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan dengan bertaubat kepada Allah SWT.
Namun dalam hal ini, tidak perlu menunggu Ramadan untuk bertaubat. Dalam Al-Qur’an telah diterangkan bahwa Allah SWT menyuruh agar kaum Muslimin bersegera meminta ampun kepada-Nya bila sewaktu-waktu berbuat dosa dan maksiat, karena manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. (Kompas.TV/ Dian Nita)